Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Semarang Utara Turun

Kompas.com - 22/11/2011, 20:46 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir karena rob (pasang air laut), diperkirakan akan terus melanda Kota Semarang bagian utara. Salah satu penyebabnya, tanah di kawasan itu terus turun.

Pengamat bencana banjir dosen Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Robert J Kodoatie, Selasa (22/11/2011) menjelaskan, tanah terus turun dengan penurunan rata-rata 0,5 sentimeter (cm) sampai 11 cm per tahun.

Penurunan tanah paling dalam di kawasan kampung nelayan di Tambaklorok mencapai 11 cm per tahun. Tanah di kawasan Perumahan Tanah Mas, Pelabuhan Tanjung Emas dan sekitarnya rata-rata amblas 6-8 cm per tahun. Sementara penurunan tanah juga sudah meluas ke arah kawasan Johar, kota lama dan kawasan PRPP yang berkisar 2 cm-5 cm per tahun.

Robert Kodoatie mengatakan, tanah di pesisir dan sebagian utara Kota Semarang dulunya rawa-rawa dengan lapisan tanah aluvial.

"Pemkot hanya menjadikan fenomena penurunan tanah ini sebagai pengetahuan saja, tidak pernah mengantisipasinya dengan program yang nyata. Padahal, banjir rob akan semakin parah bila penanganan banjir dari luapan air sungai tidak komprehensif, " ujar Kodoatie.

Penurunan tanah itu diperkirakan penyebab paling utama yang dalam 15 tahun terakhir ini gagal dikendalikan Pemkot Semarang.

Penyebab utama penurunan tanah itu, saat musim hujan sekarang ini menyiksa warga yang lingkungannya kebanjiran, di antaranya pengambilan air tanah oleh perusahaan swasta dan pihak pelabuhan.

Kemudian akibat perubahan tata lahan, karena reklamasi serta adanya pembangunan gedung-gedung besar di bagian utara tanpa mengindahklan kondisi lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com