Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari 400 Ton Kotoran Hewan Cemari Citarum

Kompas.com - 09/11/2011, 15:01 WIB

SOREANG, KOMPAS.com — Setiap harinya, 400 ton limbah kotoran hewan ternak mencemari Sungai Citarum di Jawa Barat. Selain itu, sebanyak 250.000 kubik sampah rumah tangga pun ikut mengotorinya.

Dengan begitu, wajar apabila pada tahun 2007 sebuah lembaga riset independen internasional menetapkan Sungai Citarum sebagai sungai terkotor didunia. Sebab, sungai yang seharusnya dijaga dengan baik malah disalahgunakan.

Demikian disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Hasanudin, saat memberikan sambutan pada Pencanangan Penggalian Pertama Pekerjaan Rehabilitasi Pengendalian Banjir Citarum di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/11/2011).

"Selain itu, di sepanjang pinggir Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum banyak alih fungsi lahan. Lahan kritis yang dilintasi DAS Citarum mencapai 46.000 hektar. Berbagai upaya yang telah kita lakukan sama sekali belum bisa dapat mengatasi banjir," ujarnya.

Dijelaskannya, limbah ternak itu berasal dari sentra peternakan hewan yang ada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Sebab, pada umumnya para peternak itu menjadikan Citarum sebagai tempat membuang sampah dan limbah.

Akumulasi permasalahan yang menyebabkan banjir, di antaranya, penggundulan kawasan hulu, penurunan air muka tanah akibat penggunaan berlebih, sedimentasi, dan buangan sampah ke sungai. Selain itu, posisi geografis kawasan Bandung yang berada di daerah cekungan menyebabkan daerah ini mempunyai potensi tergenang air yang cukup tinggi.

Ia berharap upaya pengerukan terhadap Sungai Citarum ini menjadi proses rehabilitasi upaya pengendalian banjir yang sering kali menimpa warga di tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan Rancaekek, Solokan jeruk, Majalaya, Ciparay, Bojongsoang, Baleendah, dan Banjaran.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Naser mengatakan, keberadaan Citarum sangatlah penting. Terlebih sungai terbesar di Jawa Barat melewati beberapa kabupaten atau kota, mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, hingga Kabupaten Bekasi.

"Untuk mengatasi hal ini, kami Pemkab Bandung akan melakukan beberapa strategi, di antaranya gerakan vegetatif (penanaman) kawasan hulu sungai hingga hilir. Penyadaran atau rekayasa sosial agar masyarakat mencintai Citarum dan melakukan penyodetan atau pengerukan," ujarnya.

Menurutnya, ditetapkannya Citarum sebagai sungai terkotor di dunia harus menjadi motivasi bagi semua komponen masyarakat agar terlibat dalam memperbaiki Citarum. Diceritakannya, sewaktu dirinya kecil masih bisa menikmati berenang di Citarum dan memancing ikan.

"Tapi, sekarang ikan yang ada di Citarum hanyalah ikan sapu-sapu saja. Butuh komitmen semua pihak, bukan secara sendiri-sendiri dalam membenahinya," ujar politisi Partai Golkar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com