Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Terus Perkuat Konstruksi

Kompas.com - 12/10/2011, 02:55 WIB

Semarang, Kompas - Menindaklanjuti hasil desain pekerjaan penanganan perkuatan konstruksi di tiga lokasi pada ruas Jalan Tol Semarang-Ungaran, PT Trans Marga Jateng selaku pengelola Jalan Tol Semarang-Ungaran, pada Jumat (14/10) mendatang, kembali mengundang ahli yang terkait penanganan geoteknik jalan tol tersebut.

Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ Ari Nugroho, Selasa (11/10) malam, menegaskan, pertemuan tersebut merupakan finalisasi pembahasan permasalahan geoteknik Jalan Tol Semarang-Ungaran.

Pertemuan yang akan dipimpin Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, dengan agenda khusus yakni pemaparan desain penanganan perkuatan konstruksi.

”Ini tidak sekadar diskusi tetapi lebih paparan masalah teknis. Jadi paparan dari finalisasi hasil yang sudah dilaksanakan sesuai saran para ahli. Nanti para ahli akan melihat apakah saran-saran mereka sudah dilaksanakan atau masih ada kekurangan, atau bagaimana,” ujar Ari.

Finalisasi pembahasan permasalahan geoteknik Jalan Tol Semarang-Ungaran tersebut antara lain akan dihadiri Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan, Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sekretaris dan Anggota BPJT, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero).

Selain itu akan hadir para ahli (narasumber) yang akan membahas permasalahan geoteknik Jalan Tol Semarang-Ungaran baik dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Diponegoro Semarang, maupun ahli dari Jasa Marga.

Iman Budi dari Lembaga Konsumen Jasa Konstruksi (LKJK) Jateng menegaskan, masalah tersebut harus segera dituntaskan. Dalam Pasal 44 Peraturan Pemerintah Nomor 15/2005 tentang Jalan Tol disebutkan, jika jalan tol itu berbahaya bagi masyarakat maka harus ditutup.

”Kalau ada bahaya dan retak, itu belum bisa dibuka. Secara undang-undang itu sudah terjadi kegagalan bangunan. Penanganan selanjutnya harus melibatkan ahli independen. Pelibatan ahli internal tidak akan obyektif,” katanya. (SON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com