Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bangli, 10 Orang Per Hari Digigit Anjing

Kompas.com - 03/10/2011, 09:08 WIB

BANGLI, KOMPAS.com — Kabupaten Bangli, Bali, dinilai sebagai wilayah yang masih rawan terhadap penyebaran rabies karena rata-rata setiap hari 10 orang digigit anjing di daerah itu.

"Ini artinya, rata-rata 300 kasus gigitan anjing dalam sebulan," kata Nyoman Sudarma, salah seorang tim survei Dinas Kesehatan Bangli, Senin (3/10/2011).

Dia mengatakan, itu adalah jumlah yang terpantau oleh sejumlah pusat layanan kesehatan di Bangli. Padahal dimungkinkan jumlah itu bisa lebih karena banyak kasus gigitan anjing yang pasiennya langsung diobati di daerah lain, seperti RSUD Gianyar atau RSUP Sanglah, Denpasar.

Untuk itu, Sudarma tidak menampik kalau daerah Bangli diindikasikan rawan rabies karena jumlah kasus gigitan anjing terus meningkat. Sudarma mengatakan, sampai saat ini, total sudah ada empat warga Bangli yang tewas akibat serangan rabies. "Untuk antisipasinya, kami selalu siapkan stok vaksin antirabies (VAR) di semua pusat penanganan rabies di Bangli," kata Sudarma.

Di Bangli, pusat penanganan rabies dipusatkan di tiga titik, yakni di RSUD Bangli, Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani III. "Kami jamin sampai hari ini stok VAR di tiga pusat penanganan rabies itu aman dan kami selalu adakan penambahan setiap kali persediaan menipis," kata Sudarma yang mengaku baru menerima tambahan VAR sebanyak 500 vial (botol kecil).

Namun, langkah sigap Dinas Kesehatan Bangli itu tidak dibarengi dengan langkah penanggulangan serupa oleh Dinas Peternakan Bangli. Hingga kini, masih ada ribuan ekor anjing di Bangli yang diketahui belum tervaksin. Dari total populasi anjing Bangli yang berkisar 35.000 ekor, baru sekitar 28.000 ekor yang diberi vaksin. Itu artinya, masih ada sekitar tujuh ribu lebih anjing yang belum mendapatkan vaksin dari Dinas Peternakan Bangli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com