Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sekitar Anak Ranaka Mulai Panik

Kompas.com - 12/09/2011, 10:59 WIB

RUTENG, KOMPAS.com — Masyarakat sekitar kaki Gunung Anak Ranaka di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mulai panik. Atas desakan warga, Lurah Mandosawu, Adrianus Lemet, di Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Minggu (11/9/2011) malam, terpaksa mendatangi pos pengamatan gunung api setempat dan menanyakan kesimpangsiuran informasi yang beredar liar dan luas di kalangan warga, terutama melalui layanan pesan singkat. Informasi itu menyebutkan bahwa Anak Ranaka akan segera meletus.

”Selama Minggu kemarin hingga larut malam sudah puluhan SMS dari warga sekitar yang menanyakan status Anak Ranaka. Mereka cemas hingga panik akibat beredarnya SMS yang tak jelas sumbernya bahwa Anak Ranaka segera meletus. Lurah Mandosawu bahkan sampai harus ke kantor saya untuk menanyakan kejelasan informasi itu,” kata petugas Seismograf Anak Ranaka, Bernadus Taut, saat dihubungi dari Kupang, Senin (12/9/2011) pagi.

Kepada aparat dan warga, Bernadus meminta agar tidak panik. Tentang status gunung api itu supaya menunggu pengumuman resmi dari pemerintah daerah setempat bersama pihak terkait.

Setidaknya ada lima desa dan satu kelurahan yang masuk dalam radius terancam terkait perubahan aktivitas vulkanik Anak Ranaka. Sejumlah desa dimaksud dua di antaranya di Kecamatan Waeri'i, Kabupaten Manggarai, yakni Desa Ranaka dan Waeri'i. Empat lainnya di Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, yakni Desa Golo Lobos, Compang Wesang, Bangka Pau, dan Kelurahan Mandosawu.

Lurah Mandosawu Adrianus Lemet secara terpisah menyatakan, ”Sebenarnya keadaan di lapangan masih biasa biasa saja, namun masyarakat panik karena SMS liar dan omongan dari mulut ke mulut bahwa gunung itu akan segera meletus,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com