Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukulan Diduga Terkait Pemberitaan

Kompas.com - 09/09/2011, 16:08 WIB

MANOKWARI, KOMPAS.com- Direktur Utama TOP TV Amir Siregar sangat menyayangkan tindakan Bupati Sorong Selatan Otto Ihalauw dan para aparatnya memukuli wartawan TOP TV di Manokwari yang sedang meliput aksi unjuk rasa di depan kantor bupati, Jumat (9/9/2011) pagi tadi. Dia juga menyayangkan tidak adanya aparat yang mencoba menghentikan pemukulan yang berlangsung 3-5 menit itu.

Hingga saat ini, Amir mengaku belum tahu motif pemukulan yang dilakukan bupati dan aparatnya itu, tetapi dia menduga berkait dengan pemberitaan yang dilakukan wartawannya, Mufriadi, yang dinilai terlalu lugas dan tidak sesuai keinginan bupati.

Seperti diberitakan, Mufriadi dipukuli oleh Bupati Sorong Selatan Otto Ihalauw, saat sedang meliput unjuk rasa pemalangan di depan kantor bupati, Jumat (9/9/2011) pagi. Alasan pemukulan belum diketahui, dan kini Mufriadi sedang diperiksa di kantor kepolisian setempat.

Menurut penjelasan Pemimpi Redaksi TOP TV wilayah Manokwari Ari Amstrong, korban sedang meliput demonstrasi dan tiba-tiba bupati yang turun dari mobil langsung memukul Mufriadi yang sedang mengambil gambar. Bukan hanya bupati yang memukuli Mufriadi, tapi juga ajudan bupati dan ajudan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan. Lalu, seorang anggota Satpol PP coba merampas kamera handycam yang digunakan korban untuk liputan.

"Korban dipukul di pipinya dua kali, lalu sempat dibawa ke kantor bupati," ujar Ari.

Direktur Utama TOP Amir Siregar mengatakan, Bupati Otto Ihalauw memukul ke arah wajah, tapi hanya satu yang kena, sedangkan satu pukulan meleset. Tapi, beberapa pukulan dari ajudan bupati mendarat di badan korban. Tidak ada luka serius pada korban, tapi hal ini merupakan bentuk pelanggaran yang tidak bisa diterima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com