Gempa dengan kedalaman 78 kilometer dan berpusat di 59 kilometer timur laut Singkil Baru, Kabupaten Aceh Singkil, itu juga mengguncang sebagian wilayah Sumut. Di Kota Subulussalam, 3 orang tewas, 3 orang luka ringan, serta 5 masjid, 11 sekolah, 3 puskesmas, dan sekitar 21 rumah dan toko rusak akibat guncangan gempa.
Di Kabupaten Dairi, 1 orang tewas dan 3 orang luka berat. Di Kabupaten Pakpak Bharat, satu orang luka berat serta ratusan rumah dan fasilitas publik rusak ringan dan rusak berat.
Gempa yang terjadi pada dini hari itu membuat ribuan penduduk di sejumlah tempat di Aceh dan Sumut panik serta berhamburan ke luar rumah karena khawatir gempa akan disusul tsunami.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil M Yakub mengatakan, dua warga Aceh Singkil yang meninggal dunia adalah Darmo (60), warga Desa Mukti Jaya, Kecamatan Singkohor, karena serangan jantung sesaat setelah gempa terjadi, dan Yahya Pasaribu (50), warga Kuala Baru Sungai, Kuala Baru, yang meninggal karena sesak napas sesaat setelah gempa terjadi. Korban ketiga di Aceh adalah bocah berusia 10 tahun bernama Riyanda Syahputra, warga Kecamatan Simpang Kiri, Subulussalam. Riyanda tertimpa reruntuhan tembok Akademi Kebidanan Medica Bakti Persada yang menimpa rumahnya.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, banyak bangunan retak dan beberapa rusak berat, termasuk masjid, gereja, dan puskesmas. Namun, jalur transportasi di Singkil dan antardaerah masih lancar meski ada sedikit kerusakan jalan.
Sementara itu, satu korban meninggal di Sumut adalah br Silaban (26), warga Desa Kabanjalu, Kecamatan Laepareta, Kabupaten Dairi. Menurut Maringan Pardede, warga Sidikalang, kepada Kompas, korban tertimpa reruntuhan rumah.
Gempa yang terjadi di kawasan pesisir barat Provinsi Aceh itu membuat penduduk di Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Aceh Barat Daya sampai Kabupaten Aceh Selatan, Selasa, panik dan berlarian ke arah perbukitan. Guncangan menjalar sepanjang pesisir pantai barat, seperti Tapak Tuan, Meulaboh, Blangpidie, Calang, hingga Banda Aceh.
Wali Kota Subulussalam Meurah Sakti mengungkapkan, Kecamatan Sultan Daulat merupakan daerah terparah mengalami kerusakan. Sebanyak 21 rumah mengalami kemiringan, 2 rumah rusak parah, 5 masjid rusak ringan, serta 11 sekolah dan 3 puskesmas juga rusak. ”Ini baru pendataan sementara,” kata Meurah.
Di Sumut, gempa membuat penduduk di Kabupaten Dairi, Kecamatan Kabanjahe, hingga Kota Medan panik dan berlarian ke luar rumah.
Selasa siang, warga yang mengungsi berangsur kembali ke rumah masing-masing. Meurah mengatakan, Dinas Sosial Pemerintah Kota Subulussalam segera menyalurkan bantuan logistik untuk warga yang menjadi korban.