Ruteng, Kompas
Warga sekitar pun tetap beraktivitas seperti biasa.
Hasil pantauan pada Senin (5/9) pukul 07.00-24.00 tidak terjadi gempa vulkanik.
”Aktivitas gunung ini cenderung turun, tetapi kami tetap terus memantau beberapa hari ke depan sebab bisa saja aktivitasnya meningkat kembali. Kondisi cuaca di sini Selasa pagi juga cerah sekali sehingga puncak tubuh kubah lava terlihat jelas,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Anak Ranakah, Bernadus Taut.
Gunung dengan ketinggian puncak 2.247,5 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini pernah meletus pada 11 Januari 1988. Ketinggian asap saat itu sekitar 8.000 meter disertai luncuran aliran awan panas.
Komandan Komando Distrik Militer 1612/Manggarai Letnan Kolonel Infanteri Abdul Fatoni mengatakan, meski aktivitas Gunung Anak Ranakah menurun, pihaknya tetap mengantisipasi dengan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menghadapi kemungkinan jika terjadi letusan.
Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin di Larantuka mengatakan, hingga kemarin (Selasa) tidak ada peningkatan luar biasa pada aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan.
Sementara itu, aktivitas magmatik Gunung Tambora, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, cenderung meningkat meski aktivitas gunung api setinggi 2.851 mdpl itu kurang diindahkan pendaki. Menurut petugas Pos Gunung Api Tambora di Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Abdul Haris, terjadi 11 kali gempa dengan amplitudo 38 milimeter pada gunung itu pada Senin, atau meningkat dari enam kali gempa dengan amplitudo 26 mm pada Minggu lalu.(KOR/RUL/CHE/SEM)