Istilah mudik bisa diartikan kembali ke udik atau kampung. Walau dalam perkembangannya orang yang menjalani tak harus pergi ke kampung, toh tetap disebut mudik. Mudik pun menjadi hal lumrah yang dijalani manusia di belahan dunia mana pun termasuk di Indonesia. Momentum Lebaran menjadi sebab utama mayoritas masyarakat Indonesia untuk mudik.
Meskipun mudik telah menjadi ritual tahunan seiring dengan perayaan Idul Fitri bagi umat Islam, kesibukan untuk mempersiapkannya tetap saja membutuhkan usaha. Tak hanya pelaku mudik yang repot, sebagian orang lain yang tak mudik juga dibuat repot mengurus yang mudik. Bahkan, mereka yang seharusnya bisa mudik terpaksa berkorban tidak mudik demi kelancaran mereka yang mudik.
Ritual mudik pun dapat menjadi sumber pendapatan bagi orang lain, terutama di jalur-jalur yang dilalui pemudik. Dari sekadar menjajakan makanan atau minuman ringan, menyewakan bilik darurat di tepi jalan untuk buang air pun dapat
Cerita tentang perjuangan untuk mudik saat Lebaran telah banyak dikisahkan. Namun, tak selamanya mudik itu menyusahkan. Jika dijalani dengan suka hati, mudik, terutama bersama keluarga, menjadi hal yang menyenangkan.
Bayangan bisa bertemu keluarga dan teman di kampung halaman dapat menghapus segala keluh kesah selama perjalanan. Selain itu, kisah sukses hidup di perantauan merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka yang mudik.
Selamat mudik dan selamat Lebaran.
Iwan Setiyawan