Padang, Kompas
”Selain itu, pada pukul 08.51 juga terjadi letusan kecil dengan semburan abu vulkanik berketinggian 300 meter,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Warseno.
Warseno mengatakan bahwa letusan kecil tersebut tidak lebih besar daripada semburan abu vulkanik yang pertama kali diketetahui terjadi pada Rabu (3/8). Saat itu, abu vulkanik menyembur dengan ketinggian 300 meter hingga 1.000 meter.
Warseno menambahkan, sehari sebelumnya juga tercatat ada dua kali letusan kecil dengan abu vulkanik yang disemburkan. Namun, aktivitas vulkanik itu dinilai belum mengkhawatirkan. Pasalnya, pada Rabu lalu semburan abu vulkanik tercatat hingga delapan kali terjadi. Namun, status Gunung Marapi masih Waspada. Status ini dinaikkan sejak Rabu lalu dari status normal.
Dengan demikian, segala aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung tersebut masih terlarang. Warga dan pengunjung juga dilarang mendekati kawasan tertutup pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut.
Koordinator Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, Ade Edward, sebelumnya memastikan sejumlah tim disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk jika gunung bertipe
Gunung Marapi terletak di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatera Barat. Letusan kecil berupa semburan abu vulkanik kali ini mirip kejadian tahun 2005 dengan ketinggian luncuran abu mencapai 1.300 meter.