Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawati Bank Dirampok dan Dibunuh

Kompas.com - 07/08/2011, 01:40 WIB

Medan, Kompas - Kepolisian Resor Samosir hingga Sabtu (6/8) masih mengusut kasus perampokan dan pembunuhan yang menimpa karyawati sebuah bank syariah di Medan, Wahyuni Simangunsong (26). Sehari sebelumnya, jenazah korban ditemukan warga tepi sungai di kolong jembatan Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Korban diduga disekap selama 2-3 hari sebelum dirampok dan dibunuh oleh oknum polisi yang hingga kini masih buron.

”Saat ditemukan, seluruh wajah korban dililit plakban seperti mumi. Tangannya juga diikat dengan plakban dan tali tas. Kakinya diikat dengan jilbab (kerudung),” kata Ajun Komisaris Hasan Basri, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Samosir.

Saat ditemukan pada Jumat pukul 11.00, jenazah korban masih mengenakan blazer warna krem dan legging hitam. Di sakunya terdapat uang tunai sekitar Rp 1 juta. Saat itu, kondisi jenazah belum kaku, polisi masih dapat melipat tangannya.

Secara terpisah, Kepala Polres Kota Medan Komisaris Besar Tagam Sinaga menjelaskan, korban sempat ditilang polisi pada Senin (1/8) pukul 17.00 di Medan karena melanggar aturan lalu lintas. Saat itu, korban menelepon seorang anggota Satuan Reserse Polres Kota Medan yang dia kenal. Hingga malam harinya, korban masih bisa dikontak via Blackberry Messenger (BBM).

Menjelang buka puasa hari Senin, kata ibu korban, C Lubis, Wahyuni menelepon dan menanyakan menu berbuka puasa. Namun, setelah itu tidak ada kabar lagi. Keluarga juga tidak mengetahui tujuan korban bepergian saat itu.

Kamis (4/8), keluarga korban melapor ke Polres Kota Medan tentang korban yang hampir empat hari tidak pulang ke rumah. Polisi langsung bergerak ke arah Kabupaten Karo. Apalagi, ada laporan bahwa mobil korban ada di sana. 

Keesokan harinya, korban ditemukan tewas di Samosir. Mobil Toyota Kijang Innova yang dikemudikan saat pergi dari rumah sudah raib. Adapun uang milik korban Rp 70 juta juga raib dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Polisi menduga, korban dipaksa menarik uang dari ATM oleh pelaku selama disekap. 

Polisi belum bisa memastikan, korban dibunuh oleh polisi yang menilangnya atau oleh pelaku lain. Polisi juga belum bisa memastikan identitas polisi yang menilang korban. Beredar kabar, pembunuhan itu terkait dengan penyekapan terhadap korban.

Hasil otopsi menunjukkan adanya trauma benda tumpul di kepala, pipi kiri-kanan, dekat mata, dan leher. Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pirngadi, Medan, juga menemukan luka di perut dan lengan kanan korban. ”Kematiannya tidak wajar,” kata dokter yang ikut mengotopsi korban, Surjit Singh.

Surjit menduga bahwa Wahyuni telah tewas dua-tiga hari sebelum ditemukan di tepi sungai oleh warga.

Setelah diotopsi, jenazah korban dikebumikan di Kampung Damai, Desa Paya Geli, Deli Serdang, Sabtu siang. (MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com