Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Naik, Sidrap KLB Flu Burung

Kompas.com - 13/07/2011, 18:04 WIB

SIDRAP, KOMPAS.com - Hingga Rabu (13/11/2011), jumlah unggas yang mati akibat serangan virus avian influenza (AI) atau flu burung di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, sudah mencapai 70 ribu ekor ayam. Semakin meluasnya gelombang flu burung dengan tingkat kematian unggas yang terus bertabah, menjadikan status flu burung di daerah pemasok telur terbesar di Sulsel tersebut menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). 

11 Kecamatan di kabupaten tersebut, seluruhnya telah terjangkit virus yang bisa menular ke manusia dan hewan lain ini. "Flu burung di Sidrap sudah bersifat patogen ganas dan fatal (highly pathogenic). Sudah 70 ekor ayam yang mati. Kerugian peternak mencapai Rp 5 miliar," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sidrap H Muhammad Azis. 

Sistem isolasi dari tujuh kecamatan meningkat seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sidrap. Namun hasil isolasi tersebut belum maksimal karena lalulintas pengiriman unggas, banyak diabaikan pedagang. Bahkan perdagangan telur dan ayam tetap berjalan, sehingga harapan terkendalinya siklus virus tak dapat dimusnahkan. 

Virus flu burung Sidrap juga sudah menyeberang ke Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang. Di Pinrang, tercatat sudah 500 ekor ayam peternak di tiga kecamatan yakni Mattirobulu, Tiroang, dan Patampanua yang mati mendadak dan dipastikan akibat flu burung. 

Kepala bidang Peternakan Dinas Peternakan Kabupaten Pinrang Muhammad Ilyas mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung agar tidak merambah ke sembilan kecamatan lainnya, pihaknya mengintenskan pamantauan dan vaksinasi ke seluruh titik rawan. "Lalulintas pengangkutan ternak juga kami perketat. Satgas flu burung yang telah kami bentuk pun memaksimalkan pemantauan di 12 kecamatan di Pinrang," paparnya. 

Di Kota Parepare, yang juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap, yang kini menjadi sentra penyebaran flu burung, tercatat sudah lebih 1.000 ekor ayam yang mati akibat AI, yang rata-rata menyerang ayam kampung. 

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Parepare, Nurdin, mengatakan, penyebaran virus AI tidak lepas dari peranan kontes ayam gaga (ayam menyanyi) yang marak beberapa bulan terakhir. Pasalnya, diakui Dinas Peternakan setempat, ayam-ayam gaga yang ikut kontes di Parepare, hampir tidak ada yang melalui proses vaksinasi. "Penyebaran flu burung bukan karena cuaca ekstrem, melainkan banyaknya ayam-ayam dari luar yang di ikutkan kontes tanpa di vaksinasi. Kami kecolongan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com