Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Digigit Anjing Rabies

Kompas.com - 24/06/2011, 15:00 WIB

MUKOMUKO, KOMPAS.com — Sebanyak 52 warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, digigit anjing yang terduga mengidap virus rabies.      

"Dari korban sebanyak itu, 47 di antaranya telah diberikan vaksinasi antirabies, sedangkan lima lainnya tidak diberi vaksin karena dianggap aman," kata Riswandi Dani, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Jumat (24/6/2011).     

Ia mengatakan, tidak semua kasus manusia yang mengalami gigitan hewan terduga rabies (HTR) yang diberi vaksinasi anti-rabies (VAR). Petugas perlu menyelidiki hewan yang mengigit terlebih dahulu sebelum VAR diberikan.     

"Jika HTR yang menggigit orang tidak mati dalam dua pekan, maka hewan itu tergolong aman sehingga korbannya tidak perlu diberikan VAR. Tetapi, jika hewan itu mati, maka VAR langsung diberikan," ujarnya.     

Menurut dia, VAR bisa langsung diberikan kepada manusia ketika hewan yang mengigit tidak bisa dipantau lagi.     

Ia mengakui, Dinkes daerah ini kehabisan stok VAR untuk kegiatan pengobatan bagi warga yang terkena gigitan HTR, tetapi akan memperjuangkan pembelian VAR dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa di dinas tersebut.     

"Sumber dananya dari anggaran daerah ini, tetapi bukan khusus untuk pembelian VAR, namun satu paket dengan kegiatan pembelian obat-obatan," urainya.     

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Muharuddin mengatakan, kegiatan pembelian VAR khusus tidak ada kemungkinan akan diselingi dalam kegiatan pembelian obat-obatan.     

"Setahu saya pembelian khusus VAR tidak ada, namun tida tertutup kemungkinan itu diadakan dalam kegiatan pembelian dan pengadaan obat-obatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com