Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalintim Rusak Parah

Kompas.com - 24/06/2011, 04:07 WIB

Pekanbaru, Kompas - Truk pengangkut batubara menjadi biang kehancuran jalan lintas timur Sumatera di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir, Riau. Kerusakan jalan di perbatasan Provinsi Jambi dengan Riau itu sudah sangat parah. Padahal, jalan negara itu baru selesai diperbaiki pada 2010.

Kerusakan parah dimulai dari perbatasan Jambi di Desa Selensen, Kecamatan Kemuning, dan Desa Pangkalan Kasai, Kecamatan Siberida (Kabupaten Indragiri Hulu), sampai Desa Sungai Akar, Rambai, Sencalang, dan Rumbai Jaya di Kabupaten Indragiri Hilir. Jalan tersebut mulai rusak awal Januari 2011, bahkan kini semakin parah.

Kabupaten Indragiri Hulu memiliki beberapa areal konsesi penambangan batubara yang sebagian besar dikuasai PT Riau Baraharum dan PT Kurnia Subur. Setiap hari lebih dari 350 truk batubara melintasi jalan itu dengan volume muatan melebihi kapasitas jalan.

Eka Ramdani, warga Pekanbaru yang baru kembali dari Jambi, Rabu (22/6), mengungkapkan, perjalanan dari Jambi menuju Pekanbaru biasanya ditempuh selama tujuh jam, tetapi saat ini paling cepat selama 14 jam. Apabila ada truk yang terperosok lubang, perjalanan bisa menjadi lebih lama sampai 24 jam atau lebih.

”Kalau ada satu truk masuk lubang, pasti akan terjadi antrean dan macet berjam-jam. Celakanya, tiap hari selalu ada truk yang terperosok lubang,” kata Eka.

Menurut Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu Anhar, sebelum terjadi kerusakan parah di jalan lintas timur (jalintim) Sumatera, truk batubara sempat merusakkan jalan di kota Rengat (ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu). Pemkab lalu melarang truk pengangkut batubara melewati kota sehingga truk beralih melewati jalan lintas timur.

Truk batubara dari wilayah Indragiri Hulu mengangkut hasil tambang itu menuju Pelabuhan Mumpa di Kabupaten Indragiri Hilir. Perjalanan dari tambang menuju pelabuhan sekitar 115 kilometer.

Perbaikan jalan

Perbaikan jalan lintas timur Sumatera di Lampung kini difokuskan pada Bakauheni-Kalianda dan Pelabuhan Panjang-Rajabasa. Di dua titik ini sering terjadi kemacetan.

Di ruas Bakauheni-Kalianda, kontraktor PT Magna Fekora kini mengebut penggantian gorong-gorong pada tiga titik, yaitu Km 76, 78, dan 82 di Desa Hatta, Bakauheni. ”Pada Ramadhan diharapkan semua pengerjaan sudah selesai,” kata Irwansyah, pengawas lapangan dari PT Magna Fekora.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com