Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Sulut Tak Nikmati Harga

Kompas.com - 17/06/2011, 03:34 WIB

Manado, Kompas - Kenaikan harga cengkeh yang mencapai Rp 150.000 per kilogram dalam sepekan belakangan ternyata tidak dinikmati petani di Sulawesi Utara. Lonjakan harga sampai tiga kali lipat itu terjadi justru ketika stok petani habis terjual.

Petani cengkeh, Johny Palit, yang dihubungi di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Sulut, Kamis (16/6), mengatakan, petani telanjur menjual habis stok cengkeh akhir Mei lalu ketika harga masih Rp 70.000-Rp 100.000 per kg.

Sementara itu, transaksi di sejumlah kios pembelian cengkeh di Kota Manado tampak lesu. Robby (41), pedagang di Pasar Karombasan, mengatakan, transaksi cengkeh nyaris tidak ada.

”Tadi kami baru beli cengkeh 20 kilogram, sangat sedikit,” katanya. Dalam sehari Robby mengaku membeli cengkeh sekitar 100 kg.

Ia heran atas minimnya transaksi cengkeh di tengah harga cengkeh yang tinggi. Semestinya kios pembelian ramai seperti saat panen Agustus tahun lalu.

Pemerhati cengkeh di Sulut, Wenny Lumentut, mengatakan, harga cengkeh Rp 150.000 per kg merupakan harga tertinggi dalam sejarah perdagangan cengkeh selama puluhan tahun.

Ia mengatakan, kenaikan harga cengkeh bukan upaya Pemerintah Provinsi Sulut, melainkan semata hukum pasar. Harga cengkeh menembus batas toleransi perdagangan cengkeh di tingkat petani.

Dinas Perkebunan Sulut mencatat, tahun 2010 produksi cengkeh di wilayah itu 51.349 ton. Luas areal 75.900 hektar. Rata-rata produksi per hektar 1.104 kg per. Jumlah petani sekitar 400.000 orang. (ZAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com