JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi mengatakan, AK—mahasiswa yang diduga sebagai peretas www.polri.go.id—diduga juga meretas berbagai situs resmi instansi lain sebelum situs resmi Polri itu. Namun, Ito belum bisa menjelaskan situs-situs instansi yang pernah dibobol AK.
"Secara teknis masih kami kembangkan terus. Banyak," kata Ito di Mabes Polri, Rabu (8/6/2011), ketika ditanya situs-situs yang dibobol AK.
Ito mengatakan, penyidik masih memburu komplotan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah tersebut yang diduga terlibat dalam kasus itu. "Kami masih kembangkan untuk keterkaitan dengan yang lain karena ada beberapa (pelaku)," ujar Ito.
Hingga saat ini, menurut Ito, pihaknya belum melihat adanya keterkaitan AK dengan kelompok radikal ataupun terorisme. Penyidik masih mendalami motif pelaku meretas situs Polri. "Motifnya masih didalami. Nanti kami jelaskan," kata Ito.
Seperti diberitakan, AK telah ditetapkan sebagai tersangka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta ditahan. Awalnya, situs yang berisi berbagai data mengenai Polri itu sempat tak dapat diakses publik. Ketika diakses, malah muncul dua orang yang sedang di atas bukit. Salah satunya mengibarkan bendera. Tampilan layar berwarna hitam dan tercantum tulisan bernada jihad yang mengatasnamakan Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.