Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisman ke Sulut Turun Drastis

Kompas.com - 23/05/2011, 22:45 WIB

MANADO, KOMPAS.com — Angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara menurun drastis tahun 2010 hingga triwulan I tahun 2011. Tahun 2010 data kunjungan turis asing hanya 20.045 orang, turun dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 51.977 orang. Hingga triwulan I-2011, Januari hingga Maret, kunjungan wisatawan asing baru 4.000 orang.

Data Dinas Pariwisata Sulut, Senin (23/5/2011), menunjukkan angka kunjungan wisatawan nusantara juga turun tajam dari 1.529.973 orang tahun 2009 menjadi 258.512 orang tahun berikutnya. Penurunan tajam angka kunjungan pariwisata ke Sulut ini dipertanyakan sejumlah kalangan pariwisata di Manado.

Meike Juliana Tumbol, Kepala Bidang Tujuan Wisata Dinas Pariwisata Sulut, mengatakan, setiap tahun angka kunjungan wisatawan bergerak linier, kecuali tahun 2009, ketika secara bersamaan digelar tiga kegiatan internasional, yakni konferensi kelautan dunia, pertemuan tingkat tinggi negara terumbu karang, dan pelaksanaan Sail Bunaken.

"Ada pengecualian tahun 2009, ketika digelar tiga kegiatan internasional di Manado," ujarnya.

Akan tetapi, catatan kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2007 mencapai 25.141 orang dan naik tahun 2008 menjadi 32.760 orang.

Hanny Sumakul, pemerhati pariwisata Sulut, mempertanyakan kinerja Dinas Pariwisata Sulut yang menjadi motor penggerak kunjungan wisatawan. Ia mengatakan, data kunjungan itu menunjukkan bahwa slogan Sulut sebagai bagian dari kunjungan wisatawan terkemuka di Indonesia hanya lips service.

"Sesungguhnya banyak turis yang kecewa ketika datang ke Manado karena obyek wisatawan alam tidak tergarap baik. Moda transportasi ke Bunaken saja sulit dan mahal," katanya.

Menurut Mieke Tumbol, Sulut memiliki 634 obyek wisata alam dan budaya, dengan fasilitas hotel berbintang 2.124 kamar serta 43 diving centre. Lama tinggal wisatawan juga cukup baik, dengan waktu tiga hari dan total belanja Rp 1,5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com