Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 10 Luka Tembak di Tubuh Hendro

Kompas.com - 19/05/2011, 19:52 WIB

SUKOHARJO, KOMPAS.com — Ada temuan baru yang diungkapkan tim kuasa hukum yang mendampingi keluarga terduga pelaku teroris, Hendro Yunianto, ketika menangani proses pemakaman jenazah Hendro di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah.

Hendro Yunianto dan Sigit Qurdowi adalah terduga teroris yang tewas tertembak dalam baku tembak anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang akan menyergapnya, Sabtu (14/5/2011) pukul 01.30 WIB di pertigaan Jalan Palagan, Kampung Cemani, Desa Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo.

Sekretaris The Islamic Study and Action Centre (ISAC) Solo Endro Sudarsono, Kamis (19/5/2011), saat prosesi menjelang pemakaman Hendro ke pemakaman umum Polokarto, Sukoharjo, mengungkapkan, ada perbedaan catatan luka tembak antara dokumen medis dari tim dokter di RS Bhayangkara dan kenyataan luka tembak di tubuh Hendro.

Pada dokumen medis yang diberikan kepada keluarga Hendro, tercatat hanya terdapat satu luka tembak di bagian tubuh. Tidak jelas bagian tubuh yang mana. Namun, ketika keluarga menyaksikan jenazah Hendro, beberapa saat sebelum dimakamkan, ternyata di tubuh Hendro ditemukan sedikitnya 10 luka tembak. Hal itu bisa terlihat dari luka mongering bekas tembakan.

Sembilan luka tembak diketahui bersarang di beberapa bagian tubuh Hendro, laki-laki yang kabarnya sehari-hari pekerjaannya berjualan es itu. Satu tembakan lagi diketahui tampak di kening Hendro.

Pengungkapan jumlah luka tembak yang disampaikan Endro Sudarsono seolah memecahkan teka-teki siapa dari kedua pelaku terduga teroris itu yang ketika terjadi baku tembak berusaha lari ke arah Gang Anggrek II, di mana di lorong gang itu sekitar 100 meter dari lokasi tempat pedagang angkringan yang naas, yakni Nuriman (40), juga tewas tertembak.

Nuriman, menurut keterangan sejumlah warga, begitu terkena tembakan nyasar itu langsung tergeletak di samping gerok angkringan. Nuriman tewas dengan jatuh tertelungkup. Di tangannya terdapat sapu yang sedianya akan dipakai untuk menyapu sesaat sebelum berencana menutup jualannya.

Dengan bukti adanya luka tembak begitu banyak, keterangan sejumlah warga di sekitar lokasi terjadinya baku tembak di pertigaan Jalan Palagan, Cemani, itu hampir mendekati konstruksi kejadian sebenarnya.

Warga setempat menuturkan, ketika terjadi baku tembak, sedikitnya terdengar belasan kali suara tembakan. Ketika itu, diperkirakan kedua terduga teroris naik sepeda motor ketika akan disergap anggota Densus 88 Antiteror.

Begitu sampai di pertigaan Gang Anggrek, tampaknya satu teroris jatuh tersungkur kena tembak dan sepeda motornya juga ambruk. Yang kena duluan adalah Sigit Qurdowi yang jatuh. Dia dibonceng oleh Hendro, yang selama ini dikenal juga sebagai pengawal ke mana pun Sigit bepergian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com