Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Cintai Gamelan...

Kompas.com - 13/05/2011, 05:45 WIB

Mendengar kata ”gamelan”, kesan pertama yang muncul pasti, ”Ihh… zadul banget sih. Mana suaranya monoton, hanya tang–tong–tang–tong, enggak jelas! Kalau main gamelan, gua bisa dianggap kuno.”

Sabar dulu! Jangan sampe kita ketinggalan informasi sampai enggak mengenal kebudayaan bangsa sendiri. Sebagai generasi muda, kita wajib mengenal kebudayaan kita. Salah satunya, ya gamelan ini.

Gamelan adalah kumpulan alat musik dengan nada pentatonis yang terdiri dari kendang, bonang, demung, saron, dan gong. Gamelan dalam bahasa Jawa berasal dari kata ”gamel” yang berarti menabuh atau memukul. Kata ini diikuti akhiran -an yang menjadikannya sebagai kata benda. Secara sederhana, gamelan dimaknai sebagai alat musik yang cara memainkannya dengan dipukul.

Menurut mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka. Dulu, banyak orang menganggap dialah yang menjadi penguasa seluruh Tanah Jawa. Awalnya cuma ada gong yang berfungsi untuk memanggil para dewa.

Jika diruntut dari sejarahnya, kemunculan gamelan tidak lepas dari pengaruh budaya Hindu-Buddha di Indonesia yang banyak memberi dampak dalam pembentukan kebudayaan Indonesia, termasuk instrumen alat musiknya yang khas. Bukti asli tentang keberadaan gamelan ditemukan di Candi Borobudur pada abad ke-8. Pada relief candi terdapat gambar suling bambu, lonceng, kendhang, dan alat musik berdawai yang juga merupakan bagian dari instrumen musik gamelan.

Gamelan sang penghibur

Oiya, jangan dikira jenis gamelan cuma ada satu, gamelan jawa. Ada juga jenis gamelan lain, seperti gamelan bali, gamelan sunda, gamelan banyuwangi, dan masih banyak lagi.

Alat musik gamelan ini pun tidak dimainkan secara individual, tapi bersama- sama sehingga membutuhkan kerja sama dan keselarasan dalam bermain. Menurut pandangan orang Jawa, irama yang dibentuk dari gamelan mengajak manusia untuk memelihara keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, serta keselarasan berbicara dan bertindak.

Memang benar, memainkan gamelan banyak manfaatnya. Lewat gamelan kita bisa makin akrab dan saling kerja sama satu sama lain. Kalau kita bergabung dengan sanggar gamelan, kita malah bisa dapat teman baru.

Gamelan juga melatih kepekaan dan rasa solidaritas. Gara-gara gamelan kita jadi enggak egois lagi. Soalnya, kalau mau main gamelan, suaranya harus harmonis. Ada yang memang jatahnya bermain keras, tapi ada juga yang harus pelan. Harmoni suara gamelan yang teratur itu membuat suara gamelam makin enak didengar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com