Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang Tewas, Lokasi Bentrok Mencekam

Kompas.com - 23/04/2011, 02:54 WIB

KAYUAGUNG, KOMPAS.com — Suasana di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, hingga menjelang Sabtu (23/4/2011) dini hari masih mencekam.

Hal itu menyusul terjadinya bentrokan antara warga dan karyawan perusahaan perkebunan PT Sumber Wangi Alam (SWA) yang menewaskan dua warga dan lima orang satpam.

Korban tewas dari warga Sungai Sodong yakni Indra Syafei (18) dan Matchan (21). Sementara lima karyawan perusahaan yang tewas adalah Hambali, Sabar, Halis, Abdi, dan Agus.

Dua korban terakhir dibunuh secara keji. Bentrok ini dipicu kemarahan warga terhadap pihak perusahaan yang lebih dulu menghabisi dua orang warga yang dianggap juga secara keji.

Pengamatan Sriwijaya Post di Desa Sungai Sodong, warga sempat dihalangi oleh petugas untuk melintas dari jalur darat. Namun, warga berdatangan dari jalur sungai.

Warga terlihat bersiap-siap dengan senjata tajam dan pedang di tangan ataupun terselip di pinggang. Tidak hanya itu, warga juga menyimpan senjata tajam di pinggiran hutan untuk mengantisipasi serangan dari pihak perusahaan yang mengerahkan para preman bayaran.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Menurut versi orangtua korban, Ahmad Tutul, "Kejadiannya berawal dari anak saya ini yang hendak membeli sesuatu ke desa tetangga. Belum sempat membeli, motor anak saya dihadang preman perusahaan dan terjadilah perkelahian. Akhirnya anak dan keponakan saya tewas dibunuh," kata Ahmad.

Warga yang mengetahuinya memberi kabar warga lain dan akhirnya warga berkumpul dan membawa kedua korban pulang. "Saya tidak tahu lagi selanjutnya," kata Ahmad.

Sementara, di lokasi perusahaan, tidak terlihat seorang pun di mess yang sebelumnya diobrak-abrik warga.

Mess yang kosong itu kini dijaga Satuan Brigade Mobil Polda Sumsel yang dipimpin Kepala Detasemen A Komisaris M Rendra Salipu. Dari puluhan pintu rumah karyawan perusahaan tadi, semuanya dirusak dan hancur. Hanya satu bangunan yang masih kokoh, yakni masjid.

"Semua rumah dan kendaraan di sini dirusak warga. Ada yang lebih menyedihkan lagi, ada anak berusia dua tahun menangis melihat orangtuanya sudah bersimbah darah di depan teras rumah dari pukul 14.00 hingga pukul 09.00 pagi," kata seorang polisi yang minta namanya tidak disebutkan.

Akhirnya lima jenazah berhasil dievakuasi petugas dan dibawa ke RSUD Kayuagung untuk diotopsi. (Matbodok dan HM Husin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com