Takut PHK 8.250 Naker Tak Ikut Jamsostek

MAGELANG, KOMPAS.com — Sebanyak 8.250 tenaga kerja (naker) di seluruh wilayah Kedu belum diikutsertakan dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka tersebar di 320 perusahaan di wilayah ini.

"Mayoritas tenaga kerja enggan menuntut haknya karena takut kehilangan pekerjaan," ujar Sabarudin, Kepala PT Jamsostek (Persero) Cabang Magelang, Rabu (9/3/2011).

Di sisi lain, ada berbagai alasan dari perusahaan yang tidak mengikutsertakan nakernya ke Jamsostek, salah satunya karena akan mengurangi keuntungan perusahaan. Disebutkan, sebagian besar naker yang belum tercatat dalam Jamsostek tersebar di wilayah Kabupaten Magelang. Jumlahnya 2.788 orang di 114 perusahaan.

Menurut Sabarudin, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada perusahaan-perusahaan yang belum mengikutsertakan tenaga kerjanya ke Jamsostek karena itu sudah menjadi kewajiban perusahaan itu.

"Sesuai UU No 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek, perusahaan yang memiliki tenaga kerja minimal 10 orang dan menggaji mereka sesuai UMK atau perusahaan yang menggaji karyawan minimal Rp 1 juta, maka diwajibkan ikut Jamsostek," katanya menandaskan.

Berdasarkan catatan, sepanjang tahun 2009-2010 terdapat tambahan naker sebanyak 9.946 dari 129 perusahaan. Sementara itu, jumlah perusahaan yang sudah mengikuti Jamsostek sebanyak 656 se-wilayah Kedu dengan jumlah tenaga kerja 37.303 orang.

PT Jamsostek Cabang Magelang membawahi wilayah se-eks Karesidenan Kedu, antara lain Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen.