Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3360 Ton Bawang Merah Impor Masuk Brebes

Kompas.com - 04/03/2011, 05:29 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kebijakan impor bawang merah yang diperkirakan hingga April mendatang harus dilakukan tepat sasaran dengan jumlah yang rasional. Kuota impor berlebihan justru akan menyengsarakan petani bawang lokal karena harga jualnya anjlok dan tidak laku di pasaran.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo di Purwokerto, Kamis (3/3/2011) menyatakan hal itu menanggapi masuknya bawang merah impor ke Kabupaten Brebes yang selama ini memasok sekitar 35 persen kebutuhan bawang merah nasional.

"Impor komoditas pertanian memang menjadi kebijakan Kementerian Pertanian, tapi kami juga minta pemerintah pusat memahami kondisi di lapangan termasuk petani bawang merah. Jangan sampai petani merugi akibat masuknya bawang impor yang harganya lebih murah ini," jelasnya.

Menurut Bibit, pemerintah tentunya punya argumentasi tersendiri terkait kebijakan impor tersebut. Ini yang dijadikan acuan membuka keran impor sejak Januari lalu.

Hanya saja, Bibit mempertanyakan mengapa impor bawang merah dalam jumlah cukup besar yakni mencapai 840 ton per pekan hanya masuk ke Brebes. Dengan demikian, dalam tempo sebulan, ada 3360 ton bawang merah impor digelontorkan ke basis bawang merah lokal itu.

"Meskipun menjadi penyangga kebutuhan bawang merah nasional, tetapi Brebes tidak mungkin mencukupi kebutuhan nasional sendiri. Jadi, jika petani ingin tidak impor, produksinya ya harus ditingkatkan," ujarnya.

Bibit menegaskan, pemprov tetap akan memantau situasi pertanian dan perdagangan bawang di Brebes pascaimpor bawang merah. Jika kebijakan impor ternyata menyebabkan petani lo kal yang sudah berjerih payah bertani bawang justru merugi, ia berharap pemerintah pusat untuk mengevaluasi hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com