Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Langka, Produksi Padi Terancam

Kompas.com - 22/02/2011, 17:53 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Damang Kepala Adat Selat, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Simpei Illon mengatakan, akibat kelangkaan solar, di beberapa kecamatan penghasil padi Kabupaten Kapuas, bakal mengancam produksi padi.

"Untuk membeli di SPBU kelompok tani tidak mungkin, karena dengan dilarangnya membeli pakai dirijen. Sedangkan membeli di eceran harga rata-rata dijual perliternya Rp 7 ribu," kata Simpei Illon, Selasa (22/2/2011).

Menurut pensiunan PNS ini, kalau hal ini tidak ada solusi yang diberikan pemerintah daerah, khusus untuk kelompok tani di Kabupaten Kapuas maupun kabupaten lainnya, maka dikhawatirkan petani tidak bisa menggunakan handtracktor dan mengoperasikan penggilingan padi.

"Kalau sampai petani tidak bisa membersihkan lahan mereka, maka produksi padi tahun 2011 dikhawatirkan akan mengalami penurunan. Inilah akibat dampak dari kelangkaan solar maupun petani tidak bisa membeli secara langsung di SPBU," ujarnya.

Diutarakannya, selama ini untuk bisa menggerakan traktor tangan dan penggilingan padi, kelompok tani terpaksa mengoplos minyak tanah dengan campuran oli. Kalau tidak demikian, maka lahan tidak bisa dikerjakan dengan cepat.

"Mereka sadar menggunakan minyak oplosan merusak mesin, tapi apa hendak dikata solar sulit didapat. Kalaupun ada harus membeli dengan harga industri," terangnya.

Permasalahan ini harus secepatnya diatasi pemerintah, karena musim tanam sudah dekat.

Salah satu solusi yang pihaknya tawarkan adalah kelompok tani diperbolehkan membeli solar di SPBU, dengan catatan kelompok tani tersebut ada rekomendasi dari pemerintah daerah.

"Solusi melalui kelompok tani kira-kira bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah, sebab tanpa adanya solusi kelangkaan solar bagi petani tidak bisa diatasi," tegasnya.

Di tempat terpisah, tokoh pemuda Ampah, Kabupaten Barito Timur, Soifia Ingguriani, khusus kebutuhan bahan bakar solar untuk kelompok tani hendaknya direspon pemerintah daerah. Sebab kalau dibiarkan tidak menutup kemungkinan berpengaruh pada produksi padi.

"Dalam penyaluran solar ke kelompok tentunya harus benar-benar diawasi, agar tidak salah gunakan oleh oknum yang mengambil keuntungan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com