Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Kasus Flu Burung Ditemukan Lagi

Kompas.com - 04/02/2011, 19:10 WIB

PANGKALPINANG, KOMPAS.com — Delapan kasus flu burung ditemukan pada empat kecamatan di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), seiring tingginya populasi unggas dan musim hujan yang rawan penyebarannya melalui aliran air.

"Selama 2010, kami menemukan delapan kasus flu burung di empat kecamatan, yaitu Gerunggang, Rangkui, Bukit Intan, dan Pangkalbalam dan pada 2009 juga ditemukan delapan kasus flu burung," ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Pangkalpinang Ghozali Efendi di Pangkalpinang, Jumat (4/2/2011).

Pihaknya terus memusnahkan unggas yang terjangkiti flu burung dan menggencarkan sosialisasi, penyuluhan tentang bahaya flu burung, dan cara pencegahannya, untuk menekan angka kasus flu burung.

"Kendati belum terjadi penurunan angka kasus flu burung, namun jumlah unggas yang mati terutama jenis ayam buras pada 2010 ditemukan sebanyak 183 ekor atau menurun dibanding pada 2009 sebanyak 200 ekor, karena peternak unggas mulai waspada dengan membersihkan kandang unggas dan lingkungan sekitarnya," ujarnya.

Petugas menemukan kasus flu burung di delapan kelurahan ditandai dengan temuan ayam yang mati, yaitu Kelurahan Kacang Pedang ditemukan 20 ekor ayam mati, Bacang 50 ekor, Masjid Jamik 30 ekor, Kampak 20 ekor, Selindung Baru 20 ekor, Paritlalang 28 ekor, dan Kelurahan Selindung ditemukan 10 ekor ayam yang mati.

"Temuan ayam buras yang mati akibat flu burung terjadi pada Januari, Februari, dan Desember, karena bulan tersebut musim penghujan yang rawan penyebaran penyakit flu burung melalui saluran air. Cuaca yang lembab atau kurangnya sinar matahari pada kandang unggas memicu berjangkitnya flu burung," ujarnya.

Ia mengatakan, hingga sekarang belum menemukan kasus flu burung yang menyerang manusia, namun harus tetap diwaspadai terutama para peternak unggas yang setiap hari kontak langsung dengan unggas sehingga rentan terserang penyakit tersebut.

"Virus flu burung merupakan virus influenza tipe A yang menyerang hewan ternak unggas seperti burung dan ayam. Virus flu burung merupakan bakteri yang kasat mata dan penyebarannya melalui udara," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, peternak unggas mengandangkan unggas peliharaannya agar mudah mendeteksi ayam yang sakit, dan virus tersebut tidak menyebar ke unggas lain.

"Selain mengandangkan ayam, peternak juga harus menjaga kebersihan lingkungan dan kandang, menyemprot disinfektan serta memberikan vaksin pada ayam untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak ayam itu sendiri," ujarnya.

Ia mengatakan, gejala flu burung seperti unggas sesak napas, tidak mau makan dan pilek sehingga harus segera lapor ke Dinas Peternakan untuk antisipasi dini sehingga tidak menyebar ke unggas yang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com