Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Pengusiran, Warga Ahmadiyah Mengungsi

Kompas.com - 19/11/2010, 18:09 WIB

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com — Belasan warga Ahmadiyah di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, terpaksa mengangkut harta bendanya karena ada isu pengusiran secara paksa oleh masyarakat desa.

Berdasarkan pantauan dari Lombok Barat, Jumat (19/11/2010), dilaporkan, warga Ahmadiyah mengangkut harta benda mereka dengan menggunakan sepeda motor ke lokasi pengungsian di asrama transito Mataram.

Upaya mengamankan harta benda berlangsung sejak Jumat pagi, bahkan hingga siang, warga Ahmadiyah masih mengevakuasi perempuan dan anak serta harta bendanya.

Selain mengangkut barang berharga, warga Ahmadiyah juga mengangkut kasur, bantal, tikar, dan alat memasak untuk digunakan di lokasi pengungsian, sedangkan ternak terpaksa ditinggal.

Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, yang terdiri atas Kepala Desa Gegerung Sahudin, Kapolsek Lingsar Iptu Samnurdin, Danramil Lingsar Muhammad, turun langsung mengimbau belasan warga Ahmadiyah yang kembali ke rumah dari pengungsian untuk sementara kembali lagi ke asrama transito Mataram.

"Kami minta tolong agar kembali dulu ke pengungsian supaya tidak terjadi apa-apa. Nanti habis shalat Jumat kita akan membahas masalah ini untuk mencari solusinya," kata Kepala Desa Gegerung Sahudin.

Ia mengatakan, Bupati Lombok Barat H Zaini Arony berjanji akan berkunjung ke desa ini untuk berdialog langsung dengan masyarakat guna mencari solusi terbaik masalah warga Ahmadiyah.

"Tetapi, hari ini bupati sudah ada jadwal ke Sesela, Kecamatan Gunung Sari. Jadi bupati tidak bisa datang. Jumat depan baru akan shalat Jumat di desa ini, sekaligus berdialog dengan masyarakat," ujarnya.

Seorang warga Ahmadiyah, Basiruddin Aziz, yang mewakili warga Ahmadiyah lainnya, mengaku khawatir dengan aset rekan-rekannya seperti ternak akan hilang kalau semua warga Ahmadiyah harus kembali ke pengungsian.

Ia setuju agar rekan-rekannya, terutama kaum perempuan dan anak-anak, kembali ke pengungsian, tetapi harus ada beberapa laki-laki yang tinggal di permukiman untuk mengawasi agar ternak tidak dicuri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com