Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi-Mahasiswa Bentrok, 8 Luka

Kompas.com - 14/11/2010, 02:07 WIB

MAMUJU, Kompas.com - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Menggugat Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), dalam aksi protes tambang mangaan berakhir bentrok dengan polisi. Akibatnya, delapan orang terluka.

Puluhan mahasiswa yang mendatangi Polres Mamuju yang terletak di jalan KS Tubun, Sabtu (13/11/10) malam, sekitar pukul 12.00 Wita, mendesak agar laporan masyarakat penolakan tambang mangaan di Kecamatan Bonehau segera ditindaklanjuti penegak hukum.

Saat demonstran melakukan negosiasi dengan Kabag Operasi Komisaris Polisi (Kompol) Helda Prayetno, tiba-tiba dari kerumunan massa terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas pengamanan dengan para mahasiswa. Akibatnya, sedikitnya delapan mahasiswa mengalami luka-luka karena terkena benturan benda keras saat bentrokan terjadi.

Koordinator Lapangan (Koorlap) Koalisi Rakyat Menggugat Muhaimin Faisal yang dikonfirmasi mengatakan, delapan mahasiswa mengalami luka memar akibat dipukul aparat saat bentrokan terjadi di depan Polres.

Ia tidak menduga jika berakhir bentrok karena dirinya sedang melakukan langkah persuasif dan mempertanyakan perkembangan laporan masyarakat tentang tambang mangan, yang diduga ilegal, tetapi masih tetap beroperasi.

"Saat kami melakukan negosiasi, tiba-tiba dari arah kerumunan terjadi aksi saling kejar antara anggota Polres dengan mahasiswa," katanya.

Muhamin menyesalkan bentrokan tersebut, karena semestinya aparat kepolisian harus melindungi mahasiswa, tetapi justru berbalik menjadi musuh demonstran.

"Saat ini delapan mahasiswa korban pemukulan sedang dimintai keterangan di reskrim Polres Mamuju. Kemungkinan visum tidak dapat dilakukan malam ini. Visumnya baru dilakukan besok pagi," katanya.

Waka Polres Kompol H Risman Sani, S Ag mengatakan, dirinya tidak tahu persis kronoligis terjadinya bentrokan karena yang ada di lapangan adalah Kabag Ops Kompol Helda Prayetno.

"Coba tanyakan langsung kepada Kabag Ops Helda Prayetno karena yang bersangkutan berada di lapangan menerima aspirasi mahasiswa," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com