Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Jemaah ONH Plus Ancam Lapor Polisi

Kompas.com - 11/11/2010, 20:38 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Sebanyak 20 orang jemaah calon haji ONH Plus mengancam segera melapor ke polisi jika uang yang mereka setor tidak segera dikembalikan travel apabila mereka gagal berangkat ke Mekkah.

"Sekarang kami sedang menunggu uang kami untuk dikembalikan, jika dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci atau kami lapor polisi," ujar Handoyo, jemaah calon haji ONH Plus, di Pekanbaru, Kamis (11/11/2010).

Handoyo, salah seorang jemaah calon haji ONH Plus asal Kabupaten Rokan Hulu, Riau, bersama 19 orang jemaah lain yang telantar sepekan di Pekanbaru menunggu kepastian berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Kini beliau bersama keempat orang temannya yang merupakan petani kelapa sawit masih bertahan di salah satu hotel di ibu kota Riau itu menunggu kepastian dari perusahaan biro perjalanan.

Menurutnya, masing-masing jemaah telah menyetorkan uang berkisar antara Rp 68 juta hingga Rp 70 juta kepada perusahaan travel PT Darul Takwa yang mengurus keberangkatan mereka, Jumat (5/11/2010) pekan lalu, melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Namun, hingga melewati batas waktu yang dijanjikan itu, pihak travel tidak juga memberangkatkan para jemaah ONH Plus yang berasal dari Pekanbaru, Kabupaten Siak, Rokan Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir, hingga Provinsi Bengkulu.

Dari hari ke hari, PT Darul Takwa yang bekerja sama dengan perusahaan layanan haji dan umrah Sekapur Sirih yang berkedudukan di Jakarta selalu beralasan bahwa visa mereka belum keluar dan masih dalam pengurusan.

"Kami sedang mencari solusi, jika tidak jadi berangkat, kami minta uang dikembalikan tanpa ada potongan sedikit pun. Sebab, kami telah menanggung malu di kampung karena gagal ke Mekkah," jelasnya.

Manajemen travel PT Darul Takwa tidak bisa dihubungi. Namun, juru bicara perusahaan travel itu, Roma, membantah jika pihaknya telah menelantarkan dan sampai menipu para jemaah haji yang sebagian besar merupakan petani itu.

"Kami tak ada niat untuk menipu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com