Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Kunjungi Rumah Istri Tutur

Kompas.com - 27/10/2010, 21:02 WIB

BANTUL, KOMPAS.com — Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla Rabu mengunjungi rumah duka keluarga korban letusan Gunung Merapi, Tutur Priyanto (36), relawan PMI Cabang Bantul, DIY.

Dalam kunjungannya mulai sekitar pukul 12.00 WIB, saat acara pemakaman korban di rumah duka Desa Tamatirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Kalla menyampaikan perasaan belasungkawa atas kejadian yang menimpa Tutur.

"Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya Tutur Priyanto, meski tidak mengenal dekat dengan korban, namun dedikasi almarhum ketika menjadi relawan patut diteladani," katanya saat berbincang dengan istri almarhum, Rabu (27/10/2010).

Menurut dia, secara pribadi dirinya berkeyakinan bahwa apa yang menimpa almarhum adalah bagian dari jihad karena menolong orang merupakan bagian dari tuntunan agama, apalagi dalam keadaan bencana.

"Sebagai bentuk kepedulian serta dedikasi almarhum yang tewas saat menjadi relawan, almarhum layak disebut sebagai seorang pahlawan bagi PMI dan sanak keluarga," katanya.

Oleh karena itu, PMI Nasional dan Dunia sudah harus memberikan kepastian untuk memberikan santunan kepada keluarga korban.

Setelah sempat berbincang dengan istri almarhum Supriyati yang ditemani beberapa sanak keluarga di teras rumah, Kalla minta izin mengambil air wudhu untuk melakukan shalat jenazah bersama beberapa rombongan PMI pusat.

Istri almarhum, Supriyati, mengatakan tidak mempunyai firasat apa pun. Hanya saja, almarhum sempat shalat lama sekali, bahkan tidak beranjak dari ruang di mana almarhum menjalankan ibadah shalat.

"Itu yang tidak selalu bapak lakukan, tetapi saat itu memang agak berbeda, lama sekali di tempat dia shalat," katanya.

Menurut keterangan saksi yang terakhir bertemu korban, Agus Wiyarto menceritakan, dirinya bersama almarhum serta Juniawan berangkat dari Bantul sekitar pukul 15.30 WIB atau sekitar 1,5 jam sebelum Merapi meletus.

"Kami langsung ke atas untuk mengevakuasi warga yang akan turun, setelah sempat beberapa kali bolak-balik, almarhum bilang akan naik lagi untuk mengambil warga yang lain," katanya.

Agus mengatakan, dirinya sempat mengingatkan Tutur untuk berhati-hati bila berkeinginan untuk kembali ke atas karena kabarnya erupsi sudah terjadi. Namun, karena semangat untuk menolong tinggi, dia naik kembali hingga akhirnya terjebak awan panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com