Bojonegoro Siaga Satu Hadapi Banjir

Aparat pemerintah di Kabupaten Bojonegoro memberlakukan status siaga I menghadapi meluapnya Bengawan Solo. Hal itu menyusul naiknya ketinggian air pada papan pengukur yang mencapai 13,45 meter pada Minggu (17/10) pukul 18.00.

”Air masih terus merambat naik sebab dilaporkan Bengawan Solo di Jawa Tengah airnya tinggi,” kata petugas posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Eko.

Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro sebelumnya mencapai 13,41 meter pada pukul 17.00. Dalam lima jam terakhir air meningkat berkisar empat sampai lima sentimeter.

Meningkatnya permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro tersebut karena air di sejumlah anak sungai meninggi.

Dia menjelaskan, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer, tidak bisa dilakukan. Sebab, papan duga pengukur ketinggian air di tempat itu rusak dan dalam perbaikan.

Sementara itu, perbaikan tanggul negara di utara pasar kota berupa pemadatan, sejak sehari yang lalu terpaksa berhenti. Air mulai merendam bantaran yang akan dipadatkan, sedangkan tanggul sepanjang lima meter yang rusak belum diperbaiki.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Bojonegoro Sutardjo menyatakan, berbagai persiapan menghadapi kemungkinan air Bengawan Solo meluap terus dilakukan. ”Kami mulai menempatkan petugas piket untuk memantau ketinggian air,” katanya.(ANTARA).