Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri dari Brimob Berpotensi Represif

Kompas.com - 23/09/2010, 01:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengawal reformasi di tubuh Polri, Komisi untuk Orang Hipang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyerukan agar Kepala Kepolisian RI yang baru mengutamakan tindakan preventifm bukan represif.

Kapolri baru juga harus mengedepankan liberty bukan security. "Dari dua nama yang digulirkan akhir-akhir ini, saya memandang calon dengan latar belakang dari Brimob (Brigade Mobil) berpotensi membawa Polri dengan cara-cara represif," kata Ketua Badan Pengurus Kontras Usman Hamid, saat diskusi bersama di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/09/2010).

 

Brimob, menurut Usman, cenderung melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara represif dibanding cara preventif. "Cenderung mengedepankan security daripada liberty, pendekatannya perang atau war against terror," lanjut Usman.

 

Menurut dia, cara-cara seperti ini tidak akan membawa perubahan di tubuh Polri yang bergerak ke arah reformasi. "Kapolri yang humanis tidak akan terwujud apabila calon Kapolri berlatar belakang paramiliter," ujar Usman.

 

Usman membenarkan, Presiden berhak memilih Kapolri yang setia kepadanya. Namun, kata Usman, Presiden perlu menilik kembali seberapa jauh pilihannya itu berdampak di institusi Polri. "Jangan sampai pergantian Kapolri sebatas pergantian saja," katanya.

 

Usman menambahkan, Kapolri ke depan harus mampu mengangkat berbagai problem besar, seperti kasus Gayus, rekening gendut polisi, kasus Munir dan kasus besar lainnya. "Kalau orangnya keliru, tidak hanya merugikan masyarakat namun juga nama Polri sendiri," ujarnya.

 

Mengenai dua calon yang digulirkan, Usman mengatakan tidak memihak siapapun. Usman memandang Komjen Imam Sudjarwo mampu memimpin Polri, mendampingi Komjen Nanan Sukarna. "Nanan kapolri, Imam wakilnya," kata Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com