Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Terpilih Memarahi Germo

Kompas.com - 21/09/2010, 14:07 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com Wali Kota Surabaya terpilih, Tri Rismaharini alias Risma, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (21/9/2010), memarahi tiga tersangka pelaku perdagangan manusia yang memperjualbelikan perempuan di bawah umur.

“Di mana hati dan nurani kalian? Bayangkan kalau yang dijual itu saudara perempuan kalian! Di mana otak kalian? Sikap kalian ini pasti ada balasan dari Tuhan,” ujar Tri Rismaharini dengan nada tinggi kepada para pelaku.

Ketiga pelaku masing-masing berinisial SWM dan PUT, perempuan berusia 21 tahun, serta M, laki-laki yang juga berperan sebagai muncikari. Mereka hanya terdiam dan duduk dengan kepala menunduk.

“Ingat itu, jangan diulangi lagi,” tambah pejabat yang akrab disapa Risma tersebut didampingi Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Dr Iksan S Psi.

Selain itu, dia juga memberikan harapan kepada empat perempuan yang menjadi korban. Sambil memegang tangan keempatnya, Risma meminta supaya mereka tetap tabah dan sabar serta tidak putus harapan untuk meraih masa depan.

“Kalian masih punya cita-cita dan harus melanjutkan sekolah. Ingat, Tuhan itu ada dan tidak diam. Ibu juga akan membantu kalian sampai semuanya selesai. Pokoknya jangan sampai putus asa sebab kalian masih punya harapan,” tutur Risma sambil memeluk mereka bergantian.

Cari kehidupan

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut mengucapkan terima kasih kepada Satreskrim Polrestabes Surabaya karena bisa mengungkap kasus ini. 

“Namun yang lebih penting dari semua ini adalah terhentinya aktivitas pelaku dan korban pelaku yang kemudian pasti memberikan harapan kepada para korban untuk mencari kehidupan sejatinya. Anak-anak ini punya harapan dan masa depan,” ucap Risma.

Ia juga berharap supaya kasus semacam ini tidak terjadi lagi, khususnya di Surabaya. Ia mengatakan, selain mendapat hukuman dari polisi, pelaku perdagangan anak juga pasti mendapat balasan di akhirat kelak.

Seperti diketahui, Polrestabes Surabaya  menangkap sindikat pelaku praktik perdagangan anak yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) alias pelacur. Kedua tersangka menyediakan perempuan yang katanya masih perawan. Jumlahnya, tidak tanggung-tanggung, belasan gadis dan mayoritas masih di bawah umur.

Pelaku ini cukup lincah dalam menjaring pelanggan. Mereka punya cara lain untuk memuaskan tamu yang akan memesan dengan saling berkoordinasi menggunakan telepon seluler dalam mencari pelanggan di kawasan mal-mal di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com