SURABAYA, KOMPAS.com — Belasan anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan ke Australia sehingga mereka tercatat melakukan dua kali kunjungan ke luar negeri, meski belum genap setahun dilantik sebagai legislator.
Sedikitnya 14 anggota komisi yang membidangi masalah kesejahteraan rakyat itu bertolak menuju Australia dari Bandar Udara Internasional, Juanda, Surabaya, Senin (28/6/2010) sore.
Mereka didampingi dua pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk melakukan studi banding mengenai penanganan bencana di Negeri Kanguru itu.
"Kunjungan ini merupakan tindak lanjut hasil sidang paripurna tentang Raperda Bencana Alam," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Fuad Mahsuni.
Ia menganggap Australia telah mampu mengatasi persoalan bencana alam. "Letak geografis dan kecenderungan terjadinya bencana alam di Australia mirip dengan Jatim. Di sana sering terjadi banjir dan tanah longsor, terutama di Melbourne dan Sydney," katanya.
Para anggota Komisi E, katanya, malu dengan kritik dari Gubernur Soekarwo terkait Raperda Bencana Alam, terutama tidak dicantumkannya pasal-pasal penanganan bencana secara gamblang.
"Oleh karena itu, kunjungan enam hari ke Australia itu akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjawab kritik Gubernur," kata anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sebelumnya, sebagian anggota Komisi E melakukan kunjungan kerja ke Laos untuk menonton SEA Games pada akhir tahun lalu.
Setelah kunjungan itu mendapat sorotan publik, sebagian anggota Komisi E lainnya yang sedianya berangkat pada gelombang kedua tiba-tiba membatalkan kunjungan ke Laos.
Kunjungan ke Australia sebelumnya juga digelar Komisi B DPRD Jatim. Mereka berdalih bahwa kunjungan itu dalam rangka studi banding peternakan.