Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Sulit Penuhi Kebutuhan Darah

Kompas.com - 25/05/2010, 14:16 WIB

Yogyakarta, Kompas - Palang Merah Indonesia cabang Yogyakarta hanya mampu memenuhi separuh kebutuhan darah untuk wilayah Yogyakarta. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk mendonorkan darahnya menjadi kendala utama.

Wakil Ketua III Bidang Pelayanan PMI Yogyakarta Awang Trisnamurti mengatakan, rata-rata kebutuhan darah Yogyakarta mencapai 8.000 kantong per bulan. "PMI baru bisa memenuhi 4.000 kantong," katanya saat ditemui di sela-sela pembukaan Bulan Dana PMI Yogyakarta 2010, Senin (24/5).

Kebutuhan darah yang tinggi itu karena Kota Yogyakarta memiliki beberapa rumah sakit besar seperti RS Bethesda, Panti Rapih, dan PKU Muhammadiyah. "Kami juga melayani kebutuhan darah RSUP Dr Sardjito yang menjadi rumah sakit rujukan seluruh DIY, bahkan juga daerah- daerah di selatan Jawa Tengah," kata Awang.

Namun, kebutuhan yang besar itu tidak diimbangi antusiasme masyarakat mendonorkan darahnya. Padahal, donor darah merupakan satu- satunya mekanisme PMI untuk memperoleh pasokan darah.

"Entah kenapa, masyarakat masih takut kalau diminta mendonorkan darahnya. Padahal, donor darah bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Kenyataannya, dalam setiap kegiatan donor, darah yang terkumpul hanya berkisar 25-30 kantong," ujar Awang.

Bank tubuh

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Awang mengatakan, pihaknya menerapkan program bank tubuh yang berbasis di tiap-tiap kecamatan. Bank tubuh itu merupakan pendonor sukarela yang telah terdaftar di tiap kecamatan dan jika diperlukan sewaktu-waktu bisa mendonorkan darahnya. Dalam satu bulan, bank tubuh bisa menambah pasokan darah hingga 200 kantong.

Selain itu, ada pula program donor lewat palang merah remaja (PMR) di SMP dan SMA. Saat ini, terdapat 32 unit PMR yang rutin mendonorkan darahnya ke PMI. "Kami masih terus mengupayakan agar seluruh sekolah mengikuti program donor rutin ini," ujarnya.

Kepala Humas RSUP Dr Sardjito Trisno Heru Nugroho mengatakan, sejak 2008, pihaknya memiliki bank darah untuk kebutuhan pasien. Setiap bulan, kebutuhan mencapai 500 kantong.

"Kami tidak mengandalkan pasokan dari PMI lagi kecuali ada kejadian luar biasa," ujar Heru.

Meski demikian, pihaknya baru bisa memenuhi kebutuhan darah untuk rumah sakit sendiri dan belum bisa memenuhi permintaan dari rumah sakit lain yang sering kali meminta ke RS Sardjito. (ENG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com