Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Miras Naik, Banyak Pemabuk Tewas

Kompas.com - 09/05/2010, 20:27 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Para pemabuk tewas sering terdengar dari berbagai daerah. Peristiwa terakhir di Cirebon, Jawa Barat, ada delapan pemabuk tewas dan dua lainnya sangat kritis.

Sebelumnya, di Salatiga, Jawa Tengah, sedikitnya 310 orang dirawat akibat minuman keras, 21 pemabuk akhirnya tewas akibat kerusakan organ tubuh. Mengapa ini sering terjadi?

Kuwu atau Kepala Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Muhaimin, menduga, semua itu terjadi setelah pajak minuman keras dinaikkan sampai 150 persen. Akibatnya, Muhaimin mengakui, warga desanya beralih mengonsumsi minuman keras oplosan.

"Akhirnya mereka beli yang harga murah yang kandungan alkoholnya juga tidak terkontrol," kata Muhaimin kepada Tribun Jabar (Kompas Gramedia Group), Minggu (9/5/2010).

Itu sebabnya, Muhaimin meminta pihak terkait agar melakukan sosialisasi tentang bahaya minuman keras kepada warganya. Tujuannya, agar warganya menjadi paham dan menghindari miras yang mematikan itu.

Terpisah, Kepala Kepolisian Wilayah Cirebon, Kombes Tugas Dwi Aprianto, melalui sambungan telepon mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan warga agar menghindari minuman keras.

Namun ajakan itu ternyata masih kurang memberi dampak positif sehingga masih ada korban tewas akibat minuman keras oplosan. Ke depan, kata Tugas, pihaknya akan memperketat razia dan peredaran miras di kalangan masyarakat.

"Kami akan perketat razia meski sebetulnya setiap seminggu sekali jajaran kami baik di polres maupun polsek selalu rajin melakukan razia. Ke depan, kami akan perketat lagi, dengan mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama polisi memperketat peredaran miras," ujarnya. (roh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com