Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Balong Tetap Tolak PLTN Muria

Kompas.com - 11/02/2010, 20:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait rencana pemerintah mendirikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada tahun 2010 ini di Semenanjung Muria, Desa Balong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, warga setempat menolak keras rencana aksi pemerintah tersebut.

Menurut salah seorang warga Desa Balong, Ali Arifin, sebagian besar masyarakat Balong menolak rencana pembangunan PLTN di wilayah mereka dari dulu hingga sekarang. "PLTN akan mendatangkan lebih banyak kerugian daripada manfaat bagi warga desa kami. Apalagi setelah kami tahu kalau radioaktif yang dihasilkan PLTN bisa membahayakan manusia dan lingkungan. Yah, kami ndak mau jadi korban PLTN," ujar Arifin saat ditemui dalam konferensi pers terkait PLTN di Jakarta, Kamis (11/2/2010).

Arifin pun mengaku setelah muncul persoalan PLTN ini, suasana di Desa Balong menjadi tegang bahkan sempat terjadi perpecahan antarwarga. "Sempat ada pro-kontra. Ada yang mendukung PLTN, ada yang tidak setuju dengan adanya PLTN," kata dia.

Namun sayangnya, tambah Arifin, pemerintah sempat ikut campur dengan ikut membentuk organisasi pro-PLTN di Desa Balong. Dalam beberapa kasus bentrok terbuka antara kedua kelompok, aparat pemerintah juga cenderung berpihak pada kelompok masyarakat yang pro-PLTN.

Meskipun demikian, mayoritas warga Balong tetap menolak keras rencana pendirian PLTN di wilayah mereka dan mengecam oknum-oknum pemerintah yang ikut "bermain" di Desa Balong dengan mengucurkan sejumlah dana bagi mereka yang mendukung megaproyek PLTN Muria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com