Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Seda: Jaga NKRI

Kompas.com - 02/01/2010, 09:28 WIB

KUPANG, KOMPAS.com — Dalam pertemuan terakhir, Juli 2009 di Jakarta, Frans Seda memberikan pesan khusus kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, yakni jangan mudah terprovokasi isu yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Warga NTT harus ikut menjaga keutuhan NKRI.

Gubernur NTT mengutarakan hal itu, Jumat (1/1/2010) di Kupang, NTT. Frans Seda berpesan pula agar Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila terus dijaga di kawasan timur Indonesia.

”Beliau berpesan agar NTT dijaga baik-baik pula. Bangun kesejahteraan rakyat melalui peningkatan infrastruktur, sumber daya manusia, ekonomi kerakyatan, kesehatan, dan kerja sama antarkelompok masyarakat,” kata Lebu Raya lagi.

Kepercayaan diri

Uskup Agung Ende Monsinyur (Mgr) Vincentius Sensi Potokota mengakui, kepergian Frans Seda adalah kehilangan besar untuk bangsa Indonesia, terutama warga NTT. Seda memberikan makna dalam, khususnya dalam menumbuhkan rasa percaya diri bagi warga Flores dan NTT.

”Dari NTT ada figur Frans Seda, tokoh bangsa yang mengukir banyak prestasi nasional. Ia dapat menjalankan tugas negara dengan baik dari rezim ke rezim. Frans Seda adalah tokoh fenomenal,” kata Sensi.

Sensi mengakui, Seda adalah ikon. Kehadiran dan perannya di Indonesia yang besar, dia berasal dari kalangan Katolik, mencerminkan pemberian putra terbaik dari gereja untuk bangsa.

”Dia juga menyumbangkan nilai-nilai Kristiani lewat tugas kenegaraan yang dijalankan. Frans Seda memberikan inspirasi bagi pimpinan umat. Dia sering memberikan dukungan dari ketokohan dan keteladanannya sebagai pemimpin,” katanya lagi.

Secara terpisah, Uskup Maumere Mgr Gerulfus Cherubim Pareira menyatakan, rasa pengabdian Frans Seda pada bangsa dan negara sangat tinggi.

”Yang saya tidak lupa, pernah ada sorotan tajam diarahkan kepadanya ketika menjabat sebagai menteri apa saja yang diperbuatnya untuk NTT? Saya salut pada jawaban Frans Seda, yakni dirinya menjadi menteri bukan saja untuk mengurus NTT, melainkan juga untuk kepentingan yang lebih luas, membangun bangsa dan negara ini,” ungkap Cherubim.

Gervatius Portasius Seda, keponakan Frans Seda, menuturkan bahwa secara adat, almarhum adalah tokoh dengan gelar Koro Ria, Panglima Adat. Sebernarnya masyarakat Lekebai, tempat kelahiran Frans Seda, menghendaki almarhum dimakamkan di makam leluhur. Akan tetapi, Frans Seda pernah berpesan, lokasi pemakamannya diserahkan kepada istri dan anak-anaknya.

Untuk mengenang Frans Seda, warga Lekebai menggelar misa arwah di Gereja Maria Imakulata, Lekebai, pada Jumat petang dan Sabtu pagi, yang disesuaikan dengan misa arwah di Jakarta. ”Kalau di Jakarta, misa pukul 10.00 di Katedral, di Lekebai digelar pukul 11.00,” kata Gervatius.

Gubernur NTT menggelar misa arwah bersama warga di Kupang, 6 Januari 2010, pula. Selain bagi Frans Seda, misa itu untuk mendoakan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Keduanya memiliki peran besar bagi Indonesia. (kor/sem)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com