Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kepung Anjungan Pengeboran Minyak

Kompas.com - 26/02/2009, 18:01 WIB

BOJONEGORO, KAMIS — Selain menggenangi merendam ribuan hektar sawah dan menggenangi ribuaan rumah penduduk, banjir akibat luapan Bengawan Solo di Bojonegoro juga mulai mengepung areal sekitar anjungan (rig) pengeboran minyak di sumur Sukowati.

Sejumlah alat berat pun dikerahkan untuk meninggikan lokasi anjungan pengeboran sumur Sukowati 10 agar air tak sampai masuk ke lokasi pengeboran.

Field Manajer Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java Victory Surya Kirana menyatakan, sejauh ini posisi sumur Sukowati 10 masih aman. "Lokasi pad B sumur Sukowati ditinggikan satu meter, tetapi memang jalan masuk dan lokasi sekeliling penuh air," katanya, Kamis (26/2).

Genangan air juga terjadi di jalur Bojonegoro-Tuban, tepatnya di Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Akibat luapan Kali Kening yang merupakan salah satu anak Bengawan Solo, rumah warga di Desa Suciharjo, Selogabus, serta areal pertanian terendam. Ketinggian air di perkampungan bervariasi dari selutut hingga sedada orang dewasa.

"Di rumah saya sudah sedada Mas," kata Timurah yang berjualan bengkuang di jalur Bojonegoro-Tuban.

Ada tiga titik genangan di Jalan Raya Bojonegoro-Tuban di Desa Suciharjo dengan ketinggian genangan 20-40 cm. Kondisi itu dimanfaatkan sejumlah warga untuk menjadi tukang ojek angkut sepeda motor. Ada yang memakai gerobak dorong (geledekan) atau menggunakan mobil pikap.

Setidaknya ada dua pikap dan tujuh geledekan yang beroperasi menyeberangkan pengguna jalan melintasi genangan air. Tarif penyeberangan menggunakan pikap Rp 10.000 langsung melintasi tiga titik genangan. Adapun yang menggunakan jasa geledekan untuk Rp 5.000 satu titik genangan.

Salah seorang warga yang ikut menawarkan jasa angkut sepeda motor, Dasid (35), menuturkan, setiap geledekan bisa meraih penghasilan Rp 250.000 untuk 4-5 orang yang mendorongnya.

Mereka menawarkan jasa kepada pengguna sepeda motor agar sepeda motornya diangkut geledekan saja daripada dipaksa menerbos genangan air dan mogok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com