Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompetisi Bakal Lebih Ketat Karena Calon Sedikit

Kompas.com - 22/08/2008, 20:19 WIB

YOGYAKARTA, JUMAT -  Sedikitnya jumlah calon dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD 2009 dari Provinsi DI Yogyakarta diperkirakan bakal membuat perebutan suara Pemilu DPD di DIY berjalan ketat. Suara akan menjurus pada calon-calon yang memang memiliki reputasi baik di mata masyarakat.  

"Kompetisi akan berjalan sulit. Dengan hanya sedikit calon maka justru akan bersaing ketat dibandingkan banyak calon, seperti tahun 2004 lalu," ungkap Nur Azizah, Anggota Komisi Pemilihan Umum (K PU) DIY Divisi Pendaftaran Pemilih, Peserta Pemilu, dan Pencalonan, Jumat (19/8) di Yogyakarta.

Nur Azizah mengungkapkan, dari 14 bakal calon anggota DPD, delapan di antaranya telah lolos verifikasi dukungan. Enam lainnya, masih dalam tahap verifikasi dukungan setelah sebelumnya melakukan perbaikan syarat dukungan. Menurut Azizah, dari enam bakal calon tersisa itu, tiga bakal calon memiliki kemungkinan besar lolos verifikasi dukungan.

Dari delapan bakal calon anggota DPD yang sudah lebih dulu lolos verifikasi dukungan yaitu tiga anggota aktif  DPD, GKR Hemas, Subardi, dan Hafidh Asrom. Lima nama lain yang lolos ialah Sugito (mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DIY ), Anggoro Rahardjo Harry Anwar (mantan Kepala Kepolisian Daerah DIY), Subechi (mantan Wakil Bupati Gunung Kidul), Cholid Mahmud (anggota DPRD DIY F raksi Partai Keadilan Sejahtera), dan M Afnan Hadikusumo (anggota DPRD DIY Fraksi Partai Amanat Nasional).

Kondisi itu berbeda dengan saat pemilu anggota DPD 2004. Saat itu, jumlah bakal calon anggota DPD yang lolos verifikasi mengikuti Pemilu anggota DPD sebanyak 33 calon. "Dengan jumlah calon sedikit, pemilih akan mengental tidak lagi cair. Suara akan menjurus pada calon-calon yang punya resputasi baik di masyarakat," ujarnya.

Ketatnya kompetisi juga karena para bakal calon yang sudah lolos verifikasi adalah tokoh-tokoh masyarakat. Mereka selama ini dianggap sudah dikenal luas masyarakat. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com