Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Nikmati Tingginya Harga

Kompas.com - 14/08/2008, 11:47 WIB

Gunung Kidul, Kompas - Petani di Gunung Kidul mulai memanen tanaman tembakau yang ditanam sejak awal musim kemarau. Harga tembakau tahun ini relatif bagus pada kisaran Rp 50.000 per kilogram. Mayoritas petani memilih tidak sekaligus menjual seluruh hasil panen tembakau, melainkan menyimpan sebagian untuk tabungan.

Daun tembakau yang telah diiris halus dan dikeringkan bisa disimpan hingga lebih dari dua tahun. Petani pun bisa menjual tembakau pada saat harga bagus. "Kami menjual tembakau hanya jika ada kebutuhan mendadak dan ketika harga sedang tinggi," kata petani asal Dusun Giriasih, Kecamatan Purwosari, Mardiningsih (46), saat ditemui di rumahnya, Rabu (13/8). Tak ada guyuran hujan

Panenan tembakau tahun ini juga relatif bagus karena sama sekali tidak ada guyuran hujan saat tanaman mulai tumbuh. Dari seperempat hektar lahan miliknya, Mardiningsih bisa memperoleh hingga 1,5 kuintal tembakau kering. Biasanya petani menjual tembakau dalam bentuk gulungan tembakau kering yang harganya saat ini Rp 30.000 per pak. Tembakau dari Gunung Kidul biasanya dipasarkan hingga ke Temanggung, Klaten, maupun Kudus.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunung Kidul Syamsuddin mengungkapkan, tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan untuk tanaman perkebunan di samping kakao dan jambu mete. Penanaman tembakau menyebar di beberapa kecamatan di Gunung Kidul meliputi Kecamatan Semin, Ngawen, Purwosari, dan Panggang.

Beberapa pedagang kecil sering kali memang berkeliling membeli tembakau kering langsung ke petani. Jika ingin memperoleh harga lebih tinggi, petani biasanya langsung menjual tembakau ke beberapa pasar di Bantul seperti Pasar Turi dan Pasar Pundong. Selain dipasarkan ke luar daerah, tembakau dikonsumsi oleh warga sekitar sebagai bahan baku rokok lintingan.

Panenan tembakau, menurut petani lainnya, Timbul (40), sekaligus menjadi sumber pemasukan terakhir bagi petani sebelum tanah benar- benar tak bisa ditanami karena telah memasuki puncak musim kemarau. Hasil panenan daun tembakau biasanya langsung diiris halus serta dijemur selama dua hari sebelum disimpan.

Biaya produksi tembakau untuk luasan setengah hektar mencapai lebih dari Rp 2,5 juta dengan masa tanam selama tiga bulan. Musim kemarau yang kering di wilayah Gunung Kidul cocok untuk pertumbuhan tembakau. Meski demikian, petani tetap harus menyirami tanaman tembakau dengan air dari telaga secara berkala. (WKM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com