Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging tak Kompak Mogok

Kompas.com - 14/03/2008, 07:46 WIB

BANDUNG, JUMAT - Aksi mogok berjualan para pedagang daging sapi yang digalang Asosiasi Pedagang Daging Sapi (Apdasi) Kota Bandung tidak ’kompak’ dan memunculkan fenomena saling menyalahkan diantara mereka.
    
Aksi mogok berjualan  tidak berlangsung merata. Pedagang lainnya yang tidak setuju aksi mogok itu tetap berjualan di kios masing-masing. Menurut pantuan di Pasar Kosambi Bandung, Kamis, hampir sebagian besar pedagang daging sapi di pasar itu tidak berjualan. Dari sekitar 15 pedagang daging di sana hanya dua kios yang berjualan.
    
Sedangkan pedagang daging sapi di Pasar Baru sebagian besar tetap berjualan melayani para pelanggannya yang kebanyakan dari pengusaha rumah makan, hotel dan catering. "Aksi mogok ini tak akan ada untungnya, malah pedagang dan masyarakat sendiri yang rugi. Jadi saya pilih tetap berjualan," kata H Dadi salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Baru Kota Bandung.
     
Sejak awal ia mengaku tidak setuju dengan aksi mogok yang digalang Apdasi Kota Bandung itu. Namun demikian ia tetap meminta pemerintah turun tangan agar harga sapi potong di tingkat suplier bisa ditekan.
    
Meski terjadi aksi mogok oleh sebagian pedagang daging sapi, namun harga jual daging sapi pada Kamis (13/3) kemarin tetap seperti harga hari-hari biasa antara Rp 45.000 hingga Rp 55.000 tergantung jenis dagingnya.
    
"Memang harga sapi potong terus naik, itu merugikan pedagang. Tapi hal itu tak perlu dilawan dengan aksi mogok," kata Iwan, pedagang daging sapi lainnya.  Aksi mogok yang dilakukan sebagian pedagang daging sapi di Kota Bandung mengakibatkan penurunan jumlah penghasilan rumah potong hewan (RPH) di beberapa titik di Kota Bandung.
    
Beberapa pengusaha RPH mengeluhkan, aksi mogok yang dilakukan Apdesi merugikan mereka karena para karyawannya kehilangan penghasilannya dari aktivitas potong hewan. "Pagi tadi tak ada satu pun sapi yang dipotong di RPH saya, pekerja jadi nganggur. Jangan ada mogok-mogokan lah," kata Yaya, salah seorang pengelola RPH di kawasan Kopo Bandung.
     
Para pedagang daging sapi dan pengelola rumah potong hewan yang tidak setuju dan merasa dugi akibat aksi mogok itu mendatangi Sekretariat Apdasi di Jalan Kangkung nomor 2 Kota Bandung. Mereka meminta agar Apdasi menghentikan imbauan mogok berjualan kepada para pedagang daging sapi di kota itu.
     
Sementara itu Ketua Apdesi Kota Bandung, H Dadang mengatakan, pihaknya tetap berkeputusan aksi berlangsung hingga Jumat (14/3) hari ini. Namun ia mengaku tidak melarang bila ada anggotanya yang berjualan pada Jumat hari ini.
     
"Dari 1.000 anggota Apdesi di Bandung, ada sebagian yang tidak setuju aksi mogok ini. Nggak apa-apa dan kami tidak memaksa mereka untuk tidak berjualan. Kami cuma minta solidaritasnya saja," kata Dadang.(ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com