Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Asal Jakarta Hilang di Stasiun Tugu, Ayahnya Sebut Sudah Diintai

Kompas.com - 05/07/2017, 13:38 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Alifta Nan Rahfaidah (16) dilaporkan menghilang di Stasiun Tugu Yogyakarta setelah tiba dengan kereta Senja Utama, Selasa (4/7/2017) subuh.

Alifta menghilang ketika kakeknya, Surahyo (77), menunaikan ibadah shalat subuh di mushala yang ada di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 04.30 WIB.

Ayah kandung Alifta, Heri Susanto (47), berusaha mencari tahu kronologi menghilangnya anak pertamanya tersebut melalui rekaman CCTV.

Berdasarkan rekaman CCTV yang dilihatnya, anaknya memang tengah diintai sejumlah pemuda yang tak dikenal ketika menunggu kakeknya shalat di mushala.

“Dari seluruh rangkaian peristiwa CCTV, ada dua pemuda, yang satu pakai jaket merah dan satu pakai baju biru yang terlihat mencurigakan dan hanya dua orang itu yang gerakanya seperti menunggu anak saya,” ujar Heri ketika ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (5/7/2017).

Heri menduga anaknya diduga menjadi korban hipnotis atau kejahatan lainnya. Dari perawakan pemuda yang dicurigainya, mereka diduga tidak seusia dengan Alifta yang tahun depan akan duduk di kelas dua di SMK swasta di Jakarta Timur itu.

(Baca juga: Mudik Bersama Kakeknya, Siswi SMK Asal Jakarta Hilang di Stasiun Tugu)

Selain itu, satu dari dua pemuda yang dicurigai itu membuntuti anaknya setelah keluar dari mushala.

“Awalnya saya sempat berasumsinya dia dijemput teman media sosial yang janjian sebelum lihat CCTV. Tapi setelah lihat dua pemuda itu asumsi saya terbantahkan. Bisa jadi ini rangkaian karena penculikan wanita muda banyak terjadi,” kata Heri.

Dia pun mengaku mendapatkan informasi jika anaknya berada di warung makan yang ada samping hotel yang ada di Jalan Dipenogoro, Selasa (4/7/2017) pukul 14.00 WIB.

Seseorang di Facebook menyebutkan bahwa seorang gadis dengan ciri-ciri mirip Alifta itu sedang bersama seorang pria. Informasi itu, lanjut dia, didapatnya dari seorang anggota grup Facebook yang peduli dengan kabar tersebut.

“Anak saya pakai kaus biru lengan panjang bertuliskan 'London' di dada, celana jins biru. Pakai selendang, rambut sebahu lurus, dan kulit sawo. Tingginya 165 sentimeter,” kata Heri.

 

 

Kompas TV Waduk Bening yang terletak di jalan utama antar provinsi ini menyuguhkan suasana sejuk dan dan asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com