YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Selama libur lebaran, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dikunjungi lebih dari 300 ribu wisatawan. Jumlah itu dipastikan meningkat pada libur lebaran karena wisatwan yang dihitung merupakan kawasan wisata yang beretribusi.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono menyampaikan, terhitung hingga Sabtu (1/7/2017) terdapat 345.908 wisatawan dengan Pendapatan Asli daerah (PAD) Rp 2.770.028.400.
"Untuk kunjungan hari ini diperkirakan sekitar 30 ribuan, karena pantauan di sejumlah objek wisata masih tampak padat," kata Hary saat dihubungi Minggu (2/7/2017).
Dengan begitu, total kunjungan hingga hari ini diperkirakan mencapai 370 ribu wisatawan. Hary mengatakan, kunjungan paling banyak adalah kawasan pantai, meski sejumlah objek wisata baru mulai bermunculan.
Sejumlah objek wisata, seperti Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, kawasan air terjun Sri Getuk, hingga Goa Pindul juga ramai dikunjungi.
Baca: Arah Pantai Gunungkidul Padat, Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah
Hary memastikan, jumlah pengunjung ke Gunungkidul jauh lebih banyak, karena perhitungan ini hanya terhadap lokasi yang sudah dikelola pemkab melalui retribusi. Masih banyak destinasi wisata yang dikelola langsung masyarakat.
"Untuk kunjungan wisata non-retribusi sekitar 30 sampai 40 persen dari jumlah wisatawan yang didata," bebernya.
Membludaknya wisatawan dirasakan pengelola penyewaan alat snorkeling di Pantai Nglambor, Dusun Ngandong, desa Purwodadi, kecamatan Tepus. Setiap harinya, selama liburan rata-rata sekitar 200 orang snorkeling di pantai tersebut.
"Meningkat dua kali lipat dibandingkan libur biasa," kata Pengelola Bintang Nglambor Senorkeling Adhitya Putratama.
Dia mengatakan, untuk melakukan snorkeling di Pantai Selatan tak bisa dilakukan setiap saat. Hanya saat jam tertentu.
"Kami sengaja membatasi jumlah alat untuk menjaga ekosistem dibawah laut, jangan sampai rusak karena banyaknya wisatawan,"ujarnya.