Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Gajah Purba Menjadi Tujuan Wisatawan di Grobogan

Kompas.com - 01/07/2017, 09:11 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Momen libur hari raya Idul Fitri 2017 menjadi berkah tersendiri bagi warga Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Pasca-Lebaran, jumlah pengunjung yang berdatangan ke rumah fosil Banjarejo meningkat signifikan setiap hari.

Kepala Desa Banjarejo Ahmad Taufik mengatakan, pada hari biasa jumlah pengunjung berjumlah sekitar 30 orang hingga 50 orang per hari. Setelah Lebaran, jumlah pengunjung mencapai 250 orang saban hari.

"Setelah melihat-lihat museum mini kami. Warga mayoritas ingin diantarkan melihat fosil gajah stegodon yang masih terpendam di lokasi. Dengan senang hati kami antar ke sana," kata Taufik, Jumat (30/6/2017).

Menurut Taufik, banyak pengunjung yang penasaran ingin melihat fosil gajah raksasa yang ditemukan akhir Juni lalu.

Fosil gajah stegodon terpendam di kedalaman 1,5 meter di area persawahan Desa Banjarejo.

Sebelum itu, masyarakat Kabupaten Grobogan dihebohkan dengan temuan fosil-fosil hewan purbakala serta benda-benda yang diklaim sebagai bukti peninggalan kerajaan di Desa Banjarejo.

Sejauh ini sudah terkumpul 1.100 patahan fosil dari 15 jenis hewan purbakala mulai dari gajah, kuda nil, badak, rusa, serigala, kura-kura, buaya, sungai, siput, kerang, hingga kerbau di desa ini.

Warga setempat juga menemukan sejumlah perhiasaan, koin kuno, guci, lumpang batu, yoni, artefak dan lesung.

Penemuan-penemuan benda-benda bernilai sejarah tinggi itu kemudian disimpan dan dipajang di rumah fosil Banjarejo.

Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Sukronedi mengatakan, setelah melakukan observasi lapangan selama beberapa hari ini, BPSMP Sangiran tertarik untuk menggelar penelitian mendalam di Desa Banjarejo.

BPSMP Sangiran akan menggandeng Balai Arkeologi Yogyakarta dalam upaya penyelamatan fosil gajah yang diperkirakan hidup pada 1,2 juta tahun silam itu.

Para ahli purbakala tersebut berencana menetap selama sebulan di Banjarejo. Mereka akan mendokumentasikan, merekonstruksi, hingga mengangkat fosil gajah stegodon tersebut dari dalam tanah.

"Upaya penyelamatan fosil gajah akan dilakukan pada tanggal 12 Juli. Untuk mengantisipasi kerusakan fosil akibat faktor alam, bagian tulang gajah yang sudah terlihat diolesi dengan zat pelindung khusus. Lokasi penggalian juga ditutup dengan terpal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com