Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada NTT, Golkar Survei 8 Kader Terbaiknya

Kompas.com - 19/06/2017, 07:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Melki Laka Lena mengatakan, delapan kader terbaiknya akan mengikuti survei untuk pemilihan gubernur/wakil gubernur dalam Pilkada NTT 2018.

Ke delapan orang kader itu yakni, Ibrahim Medah, Anwar Pua Geno, Paul Liyanto, Gideon Mbiliyora, Yosep Tote, Umbu Sapi Pateduk, Yosep Naisoi, dan Melki Laka Lena.

Menurut Melki, mekanisme pilkada di Partai Golkar, mengacu kepada petunjuk pelaksana yang diatur perwakilan organisasi partainya. Tahapannya, lanjut Melki, adalah penjaringan dan penetapan calon berdasarkan hasil survei.

"Delapan nama ini sudah disetujui oleh Ketua Umum DPP Golkar Pak Setya Novanto untuk disurvei. Kami mengingatkan kepada DPD I dan II Golkar di NTT bahwa ini perintah dan keputusan DPP untuk kita semua disurvei sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Golkar," ungkapnya, Minggu (18/6/2017).

(Baca juga: Dinilai Sudah Tua dan Dua Kali Gagal pada Pilkada NTT, Ini Kata Ketua DPD Golkar NTT)

Soal adanya kesepakatan ketika rekomendasi musda yang menetapkan Ibrahim Agustinus Medah sebagai bakal calon gubernur NTT dari Golkar, Melki menyebutkan, hal itu tidak lagi berlaku. Karenanya, semua harus dilakukan dengan cara survei ulang.

Melki menjelaskan, Golkar telah menggunakan pola baru untuk menjaring bakal calon gubernur yakni dengan mendengar aspirasi langsung dari bawah. Karena itu, semua kader Golkar bertugas mencari dukungan masyarakat.

"Yang memilih bakal calon itu masyarakat bukan pengurus partai jadi kenapa kita survei itu karena mau DPD I atau II mendukung si A, tapi kalau tidak dipilih rakyat, maka itu percuma dan itu adalah cara Orde Baru yang sudah tidak lagi dipakai," imbuhnya.

"Saat ini kita masuk ke era reformasi sehingga rakyat yang menentukan bukan pengurus partai, sehingga tinggalkan cara lama itu," tambahnya.

(Baca juga: Pilkada NTT, 15 Kandidat Daftar ke PKPI)

Karena itu, Melki mengajak semua pengurus Golkar di NTT, untuk berpolitik dengan pola baru yang digunakan partai berlambang pohon beringin itu.

"Kita harus berbuat sesuatu yang membuat publik tertarik dengan apa yang sudah dilakukan. Golkar saat ini beda dengan dulu. Saat ini calon harus turun ke masyarakat, lalu meminta dukungan ke masyarakat kemudian disurvei dan apabila surveinya tertinggi baru bisa menjadi calon," tutupnya.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum resmi memulai persiapan penyelenggaraan pilkada serentak 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com