YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Mary Jane, terpidana mati kasus narkoba asal Filipina sudah dua tahun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan sejak eksekusinya ditunda.
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menunda eksekusi terhadap Mary Jane Rabu (29/4/2015). Alasannya, Pemerintah Filipina membutuhkan kesaksian Mary Jane setelah tersangka perekrut Marry Jane, yaitu Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri kepada kepolisian Filipina, Selasa (28/4/2015) silam.
Lantas bagaimana kondisi wanita yang divonis mati pada 2010 setelah terbukti menyelundupkan 2,6 kilogram heroin ke Indonesia saat ini?
Kepala Lapas Perempuan Wirogunan, Retno Yuni Hardiningsih, mengatakan, Mary Jane kini berada di lapas perempuan bersama 121 warga binaan lainnya. Menurut dia, Mary Jane dalam keadaan baik seperti warga binaan lainnya meski pemerintah menunda eksekusinya.
“Mary Jane kondisinya sehat dan selalu beraktivitas,” kata Retno kepada wartawan usai buka bersama dengan Persatuan Dokter Gigi (PDGI) Sleman di Lapas Perempuan Wirogunan, JalanTaman Siswa Nomor 6, Kota Yogyakarta, Senin (5/6/2017).
Dia menyebutkan, Mary Jane merupakan warga binaan yang selalu melakukan berbagai aktivitas seperti merajut, menari, hingga fashion show.
Kegiatan itu, kata dia, dilakukan hampir setiap hari. Selain itu, Mary Jane juga selalu meluangkan waktu untuk beribadah sesuai keyakinannya di tempat yang disediakan lapas.
“Setiap hari dia beribadah. Ibadahnya bagus dan dia juga percaya diri,” kata Retno.
Menurut dia, Mary Jane kini sedang mempelajari cara memasak masakan Indonesia. Tak hanya belajar memasak masakan Indonesia, ia mengatakan, Mary Jane selalu mempelajari hal baru yang baru ditemuinya.
“Ia wanita yang serba bisa, hampir semua aktivitas dijalani termasuk jadi atlet voli. Cuman sekarang volinya sedang libur karena puasa,” ujar Retno.
Terkait dengan Pemerintah Filipina membutuhkan kesaksian Mary Jane, Retno mengatakan, sampai saat ini belum ada permohonan.
“Untuk jelasnya kami belum tahu karena organisasi struktural lapas perempuan juga baru terbentuk April kemarin,” kata Retno.
Baca juga: Nyanyikan Indonesia Raya, Mata Terpidana Mati Mary Jane Berkaca-kaca
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.