Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jam Matahari Penentu Waktu Shalat di Masjid Bantul

Kompas.com - 29/05/2017, 16:05 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penentuan waktu shalat pada masa lalu tidak mudah seperti saat ini yang sudah menggunakan teknologi.

Puluhan tahun silam, warga masih menggunakan jam matahari untuk menentukan waktu shalat. Jejaknya sampai saat ini masih bisa dilihat.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Tempat Hiburan di Bantul Beroperasi 3 Jam

Seperti jam bancet atau jam matahari di Masjid Sabiilurrosya’ad di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul, Yogyakarta. Namun karena tak banyak orang yang mengetahui penggunaannya, jam tersebut saat ini sudah tidak digunakan.

"Tahun 1950 bangunan jam bancet ini pertama kali dibuat," kata salah satu tokoh masyarakat setempat, Nur Jauzak, Senin (29/5/2017).

Meski ada tulisan tahun 1950, namun Nur tidak mengetahui mulai kapan jam ini digunakan. Penggunaan jam ini terakhir kali sekitar medio tahun 80-an.

Seiring perkembangan zaman dan kurangnya pengetahuan penggunaan, jam yang terletak di sudut masjid ini ditinggalkan masyarakat.

Jam ini berbentuk kotak persegi dan memiliki tiang penyangga setinggi sekitar 1 meter. Sementara di atas kotak tersebut terdapat cekungan berbentuk setengah lingkaran.

Di atas pas tengah, ada paku. Sementara di bawah cekungan sisi kanan ada tulisan angka 12 sampai 6, sementara sebelum kiri cekungan tertulis 1 sampai 6.

"Jam bancet jarang digunakan, generasi muda sekarang bingung menggunakannya," katanya.

Nur mengatakan, karena menggunakan sistem matahari, jam bancet ini dipakai penentuan salat zuhur dan ashar.

Baca juga: Ramadhan, Masjid Islamic Center Lhokseumawe Bagi-bagi Bubur Kanji Rumbi

Menurut dia, dengan sistem jam matahari, penentuan waktu bisa lebih tepat.

"Kalau sistem WIB waktu shalat terus berubah-ubah. Beda kalau pakai jam bancet, karena pakai sinar matahari, penentuan waktu shalat bisa langsung tepat," ucapnya.

Kompas TV Berkah Ramadhan Bagi Pedagang di Tanah Abang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com