Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Takjil Bubur Lodeh, Tradisi Buka Puasa dari Abad ke-16

Kompas.com - 29/05/2017, 06:22 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi umat Islam buka puasa di Masjid Sabiilurrosya’ad, Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul, Yogyakarta, cukup unik. Mereka selalu berbuka dengan bubur sayur lodeh sejak masjid berdiri sekitar tahun 1570 Masehi. 

Sekretaris Takmir Sabiilurrosya’ad, Hariyadi menyampaikan, tradisi takjilan dengan bubur sayur lodeh sudah dilakukan oleh Panembahan Bodho yang bernama asli Adipati Trenggono sejak abad ke 16 Atau sekitar tahun 1570 Masehi.

Panembahan Bodho merupakan murid dari Sunan Kalijaga yang menolak jabatan Adipati Terong di Sidorejo, dan memilih menjadi ulama dan mensyiarkan Islam di Desa Wijirejo.

"Beliau adalah putra Adipati Terong, yang menolak menjadi Adipati dan memilih menyebarkan Islam. Oleh beberapa kalangan disebut bodho," katanya, Minggu (25/5/2017).

(Baca juga: Tradisi Makan Bersama Saat Awal Ramadhan di Yogyakarta...)

Bubur sendiri merupakan makanan asli Gujarat, India. Bubur ini dicampur sayur lodeh yang merupakan makanan khas warga Jawa.

Cara penyajiannya, sambung Hariyadi, sayur disajikan dengan tempe dan tahu. Namun di hari Jumat, disajikan dengan daging Ayam.

Haryadi mengatakan, takjil bubur sayur lodeh ini memiliki makna. Pertama, berarti bibirrin atau kebagusan, yakni ajaran Islam itu harus diajarkan dengan cara yang baik, bukan dengan kekerasan.

Kedua, beber, artinya sebelum disajikan dijelaskan mengenai ajaran Islam. "Sebelum takjilan akan dibeberkan ajaran Islam," jelasnya.

Ketiga, beber yang memiliki filososinya ajaran Islam harus menyatu dengan masyarakat, tanpa memandang status sosial dari mana dia berasal. Sementara untuk bubur yakni syiar Islam harus disampaikan dengan cara halus, bukan dengan pedang atau kekerasan.

"Islam harus disampaikan dengan lemah lembut," ucapnya.

(Baca juga: Pembagian Kue Apem Jadi Tradisi Sambut Ramadhan di Surabaya)

Filosofi yang baik ini dipertahankan sampai sekarang oleh masyarakat di Masjid Sabiilurrosya’ad. Sebab, hingga kini masih relevan untuk mensyiarkan ajaran Islam. 

Kompas TV Dinas Kesehatan Makassar Gelar Sidak Takjil di Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com