Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman dari Malaysia Rendam 7 Desa di Wilayah Perbatasan Nunukan

Kompas.com - 22/05/2017, 06:30 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Banjir kiriman dari Malaysia merendam tujuh desa di wilayah perbatasan Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Tujuh desa yang terendam air yang berasal dari luapan Sungai Sembakung, yaitu Desa Butas Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa Manuk Bungkul, Desa Atap dan Desa Tagul.

Camat Sembakung Zulkifli mengatakan, desa paling parah terdampak banjir di Kecamatan Sembakung adalah Desa Atap. Lebih dari 200 kepala keluarga masih memilih bertahan di para para rumah mereka daripada mengungsi.

“Fasilitas umum, fasilitas sosial, rumah ibadah terendam semua. Masih bertahan orang di rumah masing-masing karena mereka sudah terbiasa dengan banjir model begini," ujarnya Minggu (21/5/21017).

(Baca juga: Rumah Warga di Perbatasan, Teras di Wilayah Indonesia, Dapur di Malaysia)

Zulkifli menambahkan, warga nekat bertahan di rumah masing-masing dengan membuat para-para di rumah mereka. Para-para merupakan papan yang disusun di atap rumah untuk menyimpan barang berharga warga jika banjir menerjang kampung mereka.

Banjir kali ini, menurut Zulkifli, lebih parah dibandingkan banjir pada bulan April lalu.

"Air lebih tinggi dibanding banjir April lalu. Setiap jam, air naik 10 sentimeter," imbuhnya.

Meski sering diterjang banjir, namun Pemerintah Kecamatan Sembakung Belum memiliki perahu karet untuk melakukan evakuasi warga.

Pemerintah kecamatan akhirnya hanya bisa mengimbau kepada warga untuk mengungsi secara swadaya jika ketinggian air telah membahayakan keselamatan.

“Belum ada perahu karet, untuk evakuasi warga. Warga kami imbau untuk mengungsi dengan perahu sendiri,“ ucapnya.

Zulkifli memperkirakan, ketinggian banjir masih akan meningkat mengingat hujan masih sering turun di hulu sungai yang berada di Malaysia.

 

Kompas TV Banjir Besar Landa Belu, Pengguna Jalan Nyaris Hanyut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com