Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Hilangnya Dua Pendaki di Gunung Merbabu

Kompas.com - 16/05/2017, 05:22 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Sebuah catatan yang tertempel di basecamp Dusun Cuntel, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, menyebutkan kronologi hilangnya dua pendaki Gunung Merabu bernama Inggil Pangestu (16) dan Angga Wahyu Setiawan (16).

Catatan itu juga dilengkapi dengan foto dan keterangan mengenai ciri-ciri fisik yang bersangkutan.

Baca juga: Dua Pendaki Hilang Kontak di Gunung Merbabu

Keterangan yang ditulis di satu lembar kertas putih itu merupakan catatan relawan bernama Manggala yang diperoleh dari keterangan para pendaki yang sudah berhasil turun gunung.

Disebutkan, pada Minggu (14/5/2017) sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan pendaki yang terdiri 12 oarang, yakni Dion, Faiz, Wahyudi, Harise, Rizal, Faisal, Wili, Agung, Diky, Bayu, Inggil dan Angga berjalan ke "helipad" untuk mencari mata air.

Karena tidak mendapatkan air, mereka jalan ke arah pemancar dan rombongan berhenti di sebuah batu besar. Kemudian rombongan pendaki asal Ngentak, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, ini beristirahat di tempat tersebut.

Namun dua pendaki, yakni Inggil Pangestu (16) tetap berjalan ke arah pemancar disusul Angga Wahyu Setiawan (16). Sesaat kemudian, sepuluh pendaki berjalan dan sampai di pemancar, namun Inggil dan Angga tidak kelihatan di pemancar. Mereka lantas berjalan lagi ke arah Pos Tekelan.

Selanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan pendaki ini mendengar suara Inggil berteriak.

"Hee aku kesasar (Hee aku tersesat)," kata Inggil. "Aku yo kesasar, baliyo munggah (aku juga tersesat, kembalilah naik)," jawab Bayu, yang tertua dari rombongan pendaki tersebut.

Akan tetapi dari ajakan Bayu tersebut, Inggil sudah tidak menjawab. Sementara cuaca di sekitar lokasi mereka tersesat tersebut sudah mulai berkabut.

Melihat cuaca yang tidak bersahabat, Bayu dan Faiz -peserta rombongan yang lain- berusaha membuntuti suara Inggil, namun tak ditemukan.

Kesepuluh pendaki tersebut akhirnya memutuskan kembali ke arah pemancar, turun ke arah jalur Cuntel. Saat rombongan sampai di pos tiga, mereka menunggu sekitar satu jam dengan harapan kedua rekannya yang tertinggal akan bertemu di pos tersebut. Akan tetapi keduanya tidak juga kunjung datang.

Selanjutnya para pendaki ini melanjutkan beres-beres dan menulis selembar surat yang ditempel di plang pos tiga. Mereka berharap kedua pendaki yang hilang tersebut dapat membaca pesan mereka.

Sebelum memutuskan turun gunung melalui jalur pendakia Cuntel, sekali lagi mereka memanggil-mangil dari pos tiga namun tetap saja tidak ada jawaban.

Komandan SAR Bumi Serasi, Giyarto membenarkan adanya catatan yang ada di basecamp Cuntel tersebut. Ia mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap dua pendaki di Gunung Merbabu hingga Senin (15/5/2017) malam belum membuahkan hasil.

"Malam ini kita menunggu perkembangan info dari Kepolisian yang melakukan pelacakan ponsel milik survivor di area Klego, Boyolali," kata Giyarto, melalui sambungan telepon, Senin malam.

Giyarto menjelaskan, sebanyak 40 relawan dalam tim SRU atau unsur SAR yang dioperasikan dalam kegiatan SAR dan mengikuti penahapan operasi pencarian dibagi menjadi delapan kelompok.

Baca juga: 2 Pendaki Hilang di Merbabu, Tim SAR Lakukan Pencarian Terbuka

Saat ini, para relawan tengah istirahat pemulihan kondisi untuk melanjutkan operasi pada Selasa (16/5/2017) pagi. Namun sebagian relawan yang sudah terlatih, Senin malam ini tetap naik dan menginap di pos dua dan pos tiga.

"Kita akan bersama-sama besok pagi melanjutkan pencarian adik-adik kita. Mohon doanya semoga besok bisa ketemu dan berkumpul dengan keluarga lagi," lanjutnya.

Kompas TV Pendaki Gunung Semeru Tewas Tertimbun Bebatuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com