Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tommy Soeharto: Fenomena Ahok Ada Baiknya Ada Buruknya

Kompas.com - 10/05/2017, 13:52 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Putra presiden Indonesia kedua, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menilai, ada sisi positif dari fenomena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Salah satunya, karena fenomena Ahok, umat Islam menjadi bersatu.

"Kasus Ahok ada buruknya ada baiknya. Sisi baiknya umat islam menjadi bersatu," katanya saat menggelar acara silaturahim dengan kalangan ulama pesantren di Surabaya, Rabu (10/5/2017).

Dia berharap, umat Islam di Indonesia terus bersatu dan bergandengan tangan, serta lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan. "Khususnya dalam memberantas paham komunisme yang saat ini mulai muncul dengan berbagai bentuk," ujarnya.

(Baca juga: Ruhut: Kita Harus Hormati Vonis Ahok Walaupun Sakit)

 

Ahok disebut melakukan penodaan agama saat memberikan sambutan pada sebuah acara di Kepulauan Seribu Oktober 2016 lalu. Sejumlah orang lalu melaporkannya karena menyinggung surat Al-Maidah ayat 51.

Aksi massa oleh kelompok Islam pun digelar beberapa kali di Jakarta mendesak penegak hukum memenjarakan Ahok. Kemarin, Ahok divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Perbuatan Ahok dinilai melanggar Pasal 156a KUHP tentang Penodaan Agama. Di Surabaya, putra presiden RI kedua itu untuk pertama kalinya tampil dengan bendera Partai Berkarya.

(Baca juga: Jadi Penjamin Ahok, Djarot Siap Ikut Dipenjara)

 

Di partai yang sudah terdaftar di Kemenkumham pada 2016 itu, Tommy Soeharto menjabat ketua dewan pembina. 

Kompas TV Nasib Ahok Pasca Vonis 2 Tahun Penjara (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com